Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Idul Adha 2017

Kelangkaan Garam Akibatkan Jumlah Pengepul Kulit Ternak Berkurang? Kok Bisa?

"Pada tahun ini saya mengalami peningkatan, ya karena yang lain tidak ambil. Ya karena perusahaan hanya minta pengiriman itu, khusus untuk saya...

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Kegiatan jual beli kulit ternak untuk kurban di Jalan Nyamplungan Surabaya pada Jumat (1/9/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hari raya Idul Adha tahun ini, dirasa berbeda oleh seorang pengepul kulit ternak di Jalan Nyamplungan Surabaya bernama Arif (41).

Rekan-rekan sesama pengepulnya tak tampak hadir melakukan transaksi jual beli kulit ternak yang marak dilakukan pada musim kurban alias hari raya Idul Adha seperti hari Jumat (1/9/2017) ini.

Hal ini memang bagus untuknya, mengingat rivalnya jadi berkurang dirinya sendiri mendapat untung 20 persen lebih banyak dibanding tahun lalu.

"Pada tahun ini saya mengalami peningkatan, ya karena yang lain tidak ambil. Ya karena perusahaan hanya minta pengiriman itu, khusus untuk saya saja loh. bisa mas lihat sendiri, tidak ada musuhnya," sambungnya kemudian tertawa.

(Idul Adha, Gus Ipul Datangi Acara Posko Gotong Royong Bersama Sekretaris DPP PDIP)

Menurutnya, perusahaan yang menggunakan bahan baku kulit ternak tak berani memesan banyak kulit ternak.

Arif mengaku para perusahaan langganannya mengeluhkan kelangkaan dan meningkatnya harga garam industri untuk mengawetkan bahan kulit ternak.

"Ya gara-gara garam, penjualan saya ke pabrik-pabrik garmen seperti tas, sepatu, dan lain-lain menurun. Alasannya mereka tidak punya cukup garam untuk mengawetkan kulit sapi dan kambing yang akan diproduksinya, misalnya seperti saya begini. Padahal kulitnya sudah berlimpah, tapi masih sedikit yang ambil," lanjutnya.

Oleh karena itu, sejumlah rekannya yang senasub sepenanggungan dengannya gulung tikar.

Di tahun ini, hanya dirinya dan seorang rekannya yang berdagang di Pasar Pegirian Surabaya.

"Biasanya banyak, sekitar enam sampai sembilan orang pengepul seperti saya. Tapi setelah harga garam meningkat, mereka tidak berani lagi melanjutkan," tutup Arif ketika menaikan kulit sapi dan kambing ke bagasi mobil pick up yang dibawanya.

(Begini Cara Warga di Dunia Rayakan Hari Raya Idul Adha, Negara No 3 Bikin Gendut, China Unik Banget)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved