Protes Pembantaian Muslim Rohingya, Tokoh Lintas Agama Situbondo Kunjungi Pura dan Gereja
Tokoh lintas agama di Situbondo turun ke jalan memprotes aksi kekerasan dan pembantain warga muslim Rohingya di Myanmar.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Mujib Anwar
Menurut Wayan Karba, dengan situasi ini dirinya sangat mengapresiasi adanya jalinan silatirrahmi dengan tokoh agama dan MUI di Kabupaten Situbondo yang berkelanjutan, sehingga tecipta kondisi yang rukun.
Bahkan, kata Wayan, dirinya juga akan meminta umat Hindu juga turut ikut mendoakan umat non Hindu yang mengalami musibah.
"Saya harap ummat Hindu berdoa di rumah atau di pura pura untuk mendoakan saudara kita yang mengalami musibah," ujar Wayan Karba.
Tokoh agama Hindu di Kabupatan Situbondo ini meminta para biksu di Myanmar untuk tidak lagi melakukan aksi kekerasan.
(Tiga Kali Digugat Pra Peradilan, Begini Cara Polres Bangkalan Memenangkannya)
Selanjutnya, rombongan bergerak menuju ke Gereja Maria Bintang Samudra yang ada di Jalam Mawar, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo. Kedatangan rombongan mendapat sambutan dari romo dan tokoh kristen katolik.
Disela silaturrahmi tersebut, Romo Gereja Maria Bintang Sumudra, Ardi Wardana mengatakan sejak peristiwa tahun 1996 silam, umat kristen Katolik melakukan beragai perubahan dalam menjalin komunikgasi dengan umat lain.
Romo Ardi Wardana meminta pemerintah Myanmar agar belajar cara berdampingan bersama ummat yang lain dengan menghayati mahluk hidup yang sama menyembah Allah.
"Makanya berbedaan etnis, budaya dan keyakinan itu bukan sesuatuyang berbeda satu dengan yang lain. Justru hendaknya menjadi sama sebagai mahluk ciptahan Tuhan," kata Romo Ardi Wardana.
Ia berharap warga muslim di Rohingya mendapat perlindungan dan persamaan hak untuk hidup bersama dibumi ini.
Setelah itu, rombongan menuju Gereja Jemaat Surya di jalan PB Sudirman. Mereka juga akan melakukan silaturahmi dengan tokoh dan umat Kristen di Gereja Jemaat Surya. (Surya/Izi Hartono)