Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ternyata, Inilah Mengapa Gus Dur Sering Tidur Saat Diajak Bicara dan Hadir di Forum Penting

KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sering sekali tidur dan mudah terlelap di mana saja. Padahal sejatinya dia lagi . . .

Editor: Mujib Anwar
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendengarkan pertanyaan wartawan saat menyampaikan Catatan Kritis Akhir Tahun di Jakarta, Selasa (26/12/2006). 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sering sekali tidur dan mudah terlelap di mana saja.

Saat baru duduk di kursi tamu undangan pada suatu hajatan, di kendaraan, sidang paripurna DPR, dan banyak momentum penting lainnya.

Misteri kebiasaan tidur Presiden Keempat RI itu kerap membuat orang jengkel.

Sang sahabat, KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus menyampaikan, tingkah aneh Gus Dur sudah diketahui banyak orang.

(Ketua Umum GP Ansor: Konflik Rohingya di Myanmar Terkait Minyak dan Gas)

Bahkan, cendekia Muslim Jalaluddin Rahmat menyampaikan kekesalannya atas kebiasaan tersebut.

Hal itu disampaikan Gus Mus seperti dikutip dari buku "Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus" karya KH. Husein Muhammad.

Jalaluddin pernah disebut sampai anti-Gus Dur karena hal yang sama.

"Gus Dur dianggap tidak sopan. Bagaimana tidak? Wong salah seorang pemimpin Negara Islam Iran mau bicara dan berdialog, Gus Dur justru tidur, ngorok lagi. Begitu Kang Jalal mengeluh. Kejengkelan Kang Jalal tentu mudah dipahami. Pemimpin tertinggi Iran itu idolanya," kata Gus Mus.

(Sering Sambangi Banyuwangi, Menguat Duet Gus Ipul - Anas di Pilgub Jatim)

Kebiasaan tidur Gus Dur juga sudah disaksikan rakyat Indonesia. Misalnya, saat menghadiri sidang pleno di DPR.

Gus Dur yang saat itu menjabat Presiden RI duduk di atas kursi dengan kepala terlihat miring. Jelas tertidur. Ia tertidur saat para anggota dewan tengah berbicara silih berganti.

Meski tertidur, namun saat giliran presiden berbicara, Gus Dur bangun bahkan bisa menjawab dengan tangkas dan cerdas.

Sama seperti saat Gus Dur tertidur di tengah pidato pemimpin Iran. Ia terbangun setelah pidato usai, bahkan mengangkat tangan terlebih dahulu untuk meresponsnya. Menunjukkan bahwa dirinya sangat memahami isi pidato pemimpin Iran tersebut.

Belakangan, Jalaludin yang jengkel dengan kebiasaan Gus Dur pun justru mengidolai sosoknya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved