Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kampus di Surabaya

Berikan Kuliah Umum Di PENS, Yudi Latif Paparkan Soal Pancasila di Depan Mahasiswa

Yudi Latif, Ph.D menyampaikan kuliah umum di depan 820 orang mahasiswa baru Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Edwin Fajerial
ISTIMEWA
Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latif saat bersalaman dengan Direktur PENS Zainal Arief di Auditorium Lantai 6 Gedung Pasca Sarjana Terapan PENS, pada Selasa (12/9/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Yudi Latif, Ph.D menyampaikan kuliah umum di depan 820 orang mahasiswa baru Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), pada Senin (11/9/2017) di Auditorium Lantai 6 Gedung Pasca Sarjana Terapan PENS.

Yudi Latif menyampaikan kuliah umum bertajuk Pancasila sebagai Inspirasi Kemajuan Teknologi.

“Kemampuan teknis dalam potensi diri jika tidak ditunjang dengan teknologi yang mendukung lingkungan dan fasilitas yang memadai, tanpa disertai toleransi terhadap perbedaan pendapat maka tidak akan dapat memajukan bangsa,” ujar Yudi yang per Juni 2017 dilantik sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dalam rilis yang diterima TribunJatim.com, Selasa (12/9/2017)

Dalam kesempatan yang sama ditanda tangani pula nota kesepahamanan antara PENS dan UKP PIP mengenai Pengarusutamaan Nilai-nilai Pancasila di lingkungan Kampus PENS.

“Pasca penanda tanganan nota berikutnya PENS akan merumuskan kegiatan apa saja yang dapat dilaksanakan sehubungan dengan pengarusutamaan nilai Pancasila. Termasuk akan kami sinkronkan kurikulum kami dengan program UKP PIP,”ujar Direktur PENS, Zainal Arief.

Meskipun pada dasarnya PENS merupakan sekolah teknik, namun untuk menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air mereka siap mendukung, tambahnya.

Pihaknya siap mewadahi aktifitas mahasiswa selama itu berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan.

Yudi Latif pun menyampaikan jika pihaknya berusaha mengembalian mata pelajaran tentang Pancasila agar dapat menjadi fokus utama.

“Ada beberapa hal yang menjadi alasan. Pertama, hal tersebut dianggap berumur panjang. Kedua, bisa langsung menyasar kalangan akar rumput dan usia dini,”ujarnya.

Untuk mewujudkan itu, Yudi pun mengatakan, pihaknya telah mengajak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kemeterian Riset dan Pendidikan Tinggi dalam merumuskannya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved