Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jika Gunung Agung Meletus, Ini Dia 5 Bahaya yang Ditimbukan dari Letusannya, Nomor 4 Waspada!

Letusan gunung api tentunya memberikan dampak yang berbahaya bagi masyarakat sekitar. Berikut lima bahaya utama dari letusan gunung berapi!

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Agustina Widyastuti
Istimewa
Ilustrasi - Gunung Kelud di Kediri Jawa Timur meletus 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Status Gunung Agung yang meningkat menjadi Awas tentunya membuat masyarakat menjadi was-was.

Status Gunung Agung Bali ditingkatkan menjadi status Awas sejak Jumat (22/9/2107).

Aktivitas vulkanik yang ditunjukkan juga mengalami peningkatan.

Dikutip dari TibunBali.com, intensitas kegempaan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali,mengalami peningkatan tajam sepanjang Minggu (24/9/2017).

( Mbah Surono : Letusan Gunung Agung Bisa Lebih Besar atau Bisa Juga Tak Meletus )

Masyarakat yang tinggal di radius kurang dari 12 km telah diungsikan ke beberapa posko yang disediakan.

Sedangkan pagi ini, Senin (25/9/2017) dari Pantauan dari PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung Kementrian ESDM, Desa Rendang masih diselimuti kabut tebal, awan mendung disertai hujan rintik.

Namun hal itu tidak dipengaruhi oleh aktivitas gunung Agung dan terjadi secara global.

Dari sejarahnya, Gunung Agung pernah meletus selama empat kali yakni 1808, 1821, 1843 dan 1963.

Tahun 1963 merupakan letusan Gunung Agung yang menyisakan masa begitu kelam.

Pasalnya, letusan itu telah menewaskan 1.549 orang, sekitar 1.700 rumah hancur, sekitar 225.000 jiwa kehilangan mata pencaharian, dan sekitar 100.000 jiwa harus dievakuasi dari zona bahaya.

( Bantu Kumpulkan Dana untuk Pengungsi Gunung Agung, Polisi Ngamen Bareng Relawan )

Letusan gunung api tentunya memberikan dampak yang berbahaya bagi masyarakat sekitar.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut lima bahaya utama dari letusan gunung berapi!

1. Awan Panas

Awan panas
Awan panas ()

Letusan gunung api dapat menimbulkana awan panas.

Awan panas merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan.

Disebut awan panas karena suhunya yang sangat tinggi antara 300-700 derajat celcius.

Gunung Karakatau pada tahun 1883 menyemburkan piroklastik hingga ke lapisan stratosfer dan abunya terbawa angin hingga menjadi selembang bumi di sejajar khatulistiwa.

2. Lontaran Material

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Ketikala letusan berlangung maka gunung akan mengeluarkan lontaran material atau pijar.

Tingkat jauh tidaknya lontaran yang diseburkan tergantung dari besarnya energi letusan.

Suhu dari material ini juga cukup tinggi lebih dari 200 derajat celcius.

Ukuran material juga cukup besar berdiamater lebih dari 10 cm.

Material ini dapat membakar, melukai bahkan mematikan makhluk hidup.

3. Hujan Abu Lebat

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Hujan abu lebat merupakan meterial berukuran halus yang terdiri dari abu dan pasir halus.

Material ini diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu.

Arah hujan abu tergantung dari arah angin.

Hujan abu berbahaya bagi pernapasan, mata, pencemaran air tanah, merusak tumbuh-tumbuhan.

( Soal Nikahsirri.com, Polda Metro Jaya Sebut Ada 300 Orang yang Siap Dikawin Siri )

Selain itu juga mengandung unsur-usur kimia yang bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi terhadap seng dan mesin pesawat.

Maka sebab itu, ketika letusan terjadi bandara dan aktivitas penerbangan di hentikan.

Di Gunung Merapi di letusan ini menimbulkan awan panas (wedus gembel) dan hujan abu.

4. Lava

Lava gunung meletus
Lava gunung meletus ()

Lava merupakan magma yang mencapai permukaan dan memiliki sifat cair kental dan suhu 700-1200 derajat celcius.

Biasanya lava mengalir mengikuti lereng dan dapat membakar apa saja yang dilewatinya.

( Berkat Program Ini, Risma Apresiasi BPN yang Mudahkan Proses Sertifikasi Aset Pemkot Surabaya )

Jika lava sudah dingin maka akan menjadi batuan beku.

Contohnya, banjir lahar panas Gunung Kelud di Jawa Timur.

5. Gas racun

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Gas berancun muncul tidak selalu setelah gunung meletus.

Biasanya juga dapat keluar melalui rongga-rongga yang terdapata di daerah gunung berapi.

Gas utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, CO dan yang biasanya menyebabkan kematian adalah gas CO2.

Tak semua gunung memiliki karakteristik mengeluarkan gas beracun.

( Ini Lho Lima Seleb Pria Indonesia yang Paling Ganteng Menurut Cewek Korea, Nomor 5 Jadi Idola! )

Gunung yang memiliki karakteristik ini adalah Gunung Api Tangkuban Perahu, Gunung Api Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung Api Papandayan

Letusan gunung api yang mengeluarkan gas (ekhslasi) pernah terjadi pada kompleks gunung api Daratan Tinggi Dieng dan Gunung Merapi di Jawa Tengah.

Selain bahaya primer atau utama ada juga bahaya sekunder atau ikutan seperti lahar hujan, banjir bandang dan longsor vulkanik.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved