Regenerasi Konsumen, Jamu Iboe Bidik Mahasiswa Lewat Sentuhan Entrepreneur
Jamu merupakan salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang harus di pertahankan. Tapi faktanya mulai ditinggalkan generasi muda.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Generasi muda masih mempersepsi jamu sebagai produk yang ketinggalan jaman dan rasanya juga pahit. Kaum milenial ini lebih mengenal dan familiar dengan herbal atau supplement.
Padahal jamu merupakan salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang harus di pertahankan.
Sehingga seiring perkembangan kebutuhan dan tren pasar, tampilan jamu kini jauh lebih menarik. Rasanya juga segar dan enak. Tidak pahit, tapi masih berkhasiat.
Berdasar kenyataan itu, Jamu Iboe berkomitmen untuk meregenerasi produk dan konsumennya.
Jamu Iboe berupaya untuk memposisikan minuman jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern.
Edukasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk membudayakan minum jamu khususnya di kalangan generasi muda.
(Wanita Terkaya dan Pemilik Perusahaan Kosmetik Terbesar di Dunia Meninggal Dunia)
Product Group Manager PT Jamu Iboe Jaya, Perry Anglishartono mengatakan, guna lebih mengedukasi masyarakat khususnya anak muda, pihaknya bekerja sama dengan Training Pemasaran.com dan perguruan tinggi di Surabaya dan sekitarnya berupa program entrepreneurship dengan tema “Stop Promotion - Start Communication”.
"Ini merupakan program berbentuk kompetisi memasarkan produk Jamu IBOE yaitu Iboe Natural Drink di dalam dan di luar kampus," katanya, di sela acara “Stop Promotion - Start Communication” di kampus Universitas Surabaya.
Dalam event ini, peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Surabaya dan berbentuk tim yang terdiri dari 3 orang mahasiswa/mahasiswi.
"Penilaian dari event ini dibagi menjadi dua, yaitu selling dan non selling. Penilaian selling terdiri dari aktivitas hard selling yaitu dengan menjual produk kepada enduser di dalam universitas, sekolah dasar, lingkungan rumah, warung kopi, dan lain-lain. Dan juga selling via instagram," jelas Perry.
(Awalnya Jadikan Ayam Kalkun Penghasilan Tambahan, Wanita ini Malah Kuwalahan Layani Pesanan Hingga)
Penilaian untuk kategori non selling yaitu activity yang biasa dilakukan di instagram seperti upload foto, tag foto ke teman-teman, pemasangan caption, jumlah like dari foto yang diupload juga masuk dalam kategori penilaian juri.
"Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk numbuhkan spirit of entrepreneur dikalangan mahasiswa, juga meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa agar lebih percaya diri," ucapnya.
Untuk bisa mengikuti kegiatan ini, peserta, kata Perry Anglishartono hanya dikenai joint fee, dimana setiap tim akan mendapatkan paket produk Jamu IBOE – IBOE Natural Drink.