Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gabung ISIS dan Ajak Video Call, Dua Warga Lamongan Ditangkap di Istanbul Turki

Dua warga Kabupaten Lamongan, Jawa Timur kembali menggegerkan dunia, setelah ditangkap di Istanbul, Turki karena menjadi pengikut ISIS. 

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
kolase
Pria Asal Lamogan Diduga Teroris Jaringan ISIS. 

TRIBUNJATIN.COM, LAMONGAN - Dua warga Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur kembali menggegerkan. 

Warga yang sama-sama sudah berkeluarga ini bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dan dikabarkan ditangkap ketika hendak beraksi di Instanbul.

"Benar keduanya itu warga Lingkungan Sidokumpul," kata Lurah Blimbing Toha Mansyur saat dikonfirmasi Surya, Minggu (01/10/2017).

Mansyur mengungkapkan, informasinya keduanya itu berangkat sekitar setahun lalu. Namun ia tidak tahu persis kapan berangkatnya. Karena kepergian mereka itu tidak sepengetahuan Kelurahan.

Dua warga Paciran yang ditangkap di Instanbul adalah, Erik Dwi Purwanto (33) warga Lingkungan Sidokumpul RT 02 RW 10 Kelurahan Blimbing Paciran dan Musta'in (43) warga RT 01 RW 10 Lingkungan Sidokumpul Blimbing Paciran.

(Terungkap, Dua Pendekar PSHT Korban Tewas Bentrok dengan Bonek adalah Kakak-Adik)

Hanya saja terduga teroris, Mustain itu kini sudah pindah di Dusun Dengok RT 003 RW 008 Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran.

"Saya memang sudah mendengar itu, kalau warga Blimbing tertangkap di Intanbul karena ikut ISIS," kata Mansyur.

Hanya, dirinya tidak tahu pasti bagaimana keduanya ditangkap. Pihak kelurahan juga tidak kedatangan Densus 88 atau pihak kepolisian terkait tertangkapnya dua warga Blimbing ini di Instanbul.

Dua terduga itu menurut Mansyur, semasa di Blimbing sebelum akhirnya berangkat bergabung dengan ISIS adalah jamaah kelompok tertentu yang kerap mengikuti pengajian di musalah wedok.

"Jamaahnya ya ngaji biasa," bebernya.

(Keluar dari Musala, Pria Alim ini Tak Berkutik saat Diajak Lihat isi di Balik Sajadah, Ternyata)

Mansyur memastikan, saat keduanya masih di Blimbing tidak pernah melakukan kegiatan yang aneh - aneh. Tapi sebatas pengajian oleh massa yang sealiran dengan Erik.

Sementara itu tertangkapnya Mustain, salah warga Kandangsemangkon dibenarkan Kepala Desa Kandangsemangkon, Agus Muyono.

Kepastian itu juga dapatkan keterangan dari istri terduga, Hermin yang ditemuinya.

"Betul, Mustain itu warga saya dan ketangkap di Istanbul," ucap Agus.

Saat berangkat pada 25 Juli 2017, pada istinya Mustain pamit hendak pergi  melaut dengan segala perbekalan nelayan karena pekerjaannya sebagai nelayan.

(Mengejutkan, Khofifah Tiba-tiba Maju Pilgub Jatim Lewat Partai Demokrat, Padahal Sebelumnya . . .)

Hampir dua bulan, Mustain tidak pernah pulang dan tidak ada kabar apapun. Kemudian pada 12 September Hermin mendapat telepon dengan kode area yang berbeda (bukan wilayah Indonesia, red).

Dalam komunikasi itu, Mustain yang bekerja serabutan ini cerita kalau ia sedang bekerja jauh.

Terduga mengatakan ia bekerja bersama Akbar, anaknya yang dijemput dari salah Ponpes di Bogor, tempat Akbar menuntut ilmu selama ini.

"Tidak hanya telepon, tapi video call," ungkap Agus.

Saat komunikasi lewat video call itu Hermin memang melihat anaknya sedang bersama suaminya.

Hermin membenarkan kalau suaminya bersama Erik ditangkap di Istanbul sesuai yang beredar di facebook.

Agus menjelaskan, kepergian warganya itu tanpa prosedur administrasi dari desa.

"Makanya saya juga heran kok bisa sampai ke sana. Apa naik kapal," ungkapnya.

Kini istri Mustain juga meninggalkan rumahnya untuk sementara ikut saudaranya.

Mustain meninggalkan anak kecil yang masih berusia lima bulan. Hermin juga tidak tahu dimana Akbar, anak pertamanya yang diajak Mustain itu. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved