HUT TNI
HUT TNI ke-72, 4 Fakta Ini Ungkap Kisah di Balik Seragam Loreng TNI, Nomor 3 Gak Banyak yang Tahu!
Hari Ulang Tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia menjadi momentum untuk mengingatkan kembali posisi institusi militer tersebut di tengah masyarakat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Hari Ulang Tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi momentum untuk mengingatkan kembali posisi institusi militer tersebut di tengah masyarakat.
Hari Ulang Tahun TNI ke-72 tersebut diperingati hari ini, Kamis (5/10/2017).
Dilansir dari Kompas.com, peringatan HUT TNI akan digelar di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten.
(Gunawan Angka Widjaja dan Pengacaranya Tak Hadir Saat Sidang, Hakim Ketua Geram)
Saat peringatan tersebut, TNI juga akan memamerkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru.
Gladi bersih telah dilaksanakan kemarin, Selasa (3/10/2017).
Sebanyak 5.933 orang akan mengikuti parade pasukan dan defile.
Peringatan HUT TNI tersebut akan dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo.
Joko Widodo menjadi inspektur upacara dalam peringatan HUT TNI ke-72 ini.
Tema yang diangkat saat upacara peringatan di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017), adalah "Bersama Rakyat, TNI Kuat" menjadi simbol bahwa TNI bersumber dari rakyat, berbuat dan bertindak bersama rakyat.
Makna yang terkandung dalam tema tersebut adalah kesadaran TNI yang bersumber dari rakyat.
(Mengenal Drag Bike, Ajang Balapan Populer yang Digemari Denis Kancil Hingga Meregang Nyawanya)
Berbuat dan bertindak bersama rakyat menjadi modal utama TNI di dalam mengawal dan mengamankan kepentingan nasional menuju cita-cita bangsa.
Selama ini, TNI dikenal sebagai pasukan yang tegas dan kuat.
TNI juga dikenal dengan alat persenjataannya yang lengkap.
Selain itu, ada satu hal yang paling mencolok dari TNI.
Yakni, seragam lorengnya.
Nah, pernah nggak sih kepikiran mengapa baju TNI memiliki corak loreng?
Ternyata motif tersebut tak asal di pilih lho guys!
(Diceraikan Istrinya, Pria Ini Nekat Rekam Aksi Bunuh Dirinya di Facebook, Kondisinya Mengerikan!)
Lalu apa ya makna motif abstrak yang dipenuhi warna cokelat, hijau, dan hitam ini?
Simak ulasannya berikut :
1. Untuk penyamaran
Dilansir dari laman kodam17cendrawasih.mil.id, dengan menggunakan baju tersebut, setiap anggota TNI dapat melakukan kamuflase atau menyamar.
Menyamar merupakan salah satu teknik survival sehingga membuat anggota TNI tidak akan terlihat maupun terdeteksi oleh musuh.
(HUT TNI Ke-72, Kenalin Nih Selebgramnya TNI, Wajah Ganteng dan Tiupan Saxophonenya Bikin Meleleh!)
2. Tak hanya pada seragam, namun juga peralatan militer.
Penerapan warna pada corak loreng bukan hanya diterapkan pada kostum atau seragam, tetapi digunakan juga pada peralatan milter.
Hal ini berguna menyembunyikan mereka dari pengamatan dengan mata telanjang.
Sehingga mereka dapat menyatukan diri dengan medan dan akan mengurangi segala bahaya sebagai sasaran tembak musuh.
(Negeri Dongeng Bakal Tayang di Surabaya, Jangan Ngaku Pecinta Alam Kalau Belum Nonton Film Ini!)
3. Menyesuaikan dengan medan perang
Awalnya belum ada yang menggunkan baju loreng, para tentara masih menggunakan warna yang mencolok guna berani menakuti musuh.
Baju loreng pertama kali digunakan pada awal 1800-an oleh sebagian unit militer.
Setiap baju selalu menyesuaikan medan yang ada.
Oleh karena itu, warna seragam tentara di setiap negara berbeda.
(VIDEO: Tak Hanya Alutsista, Pertunjukan Bela Diri Juga Ramaikan HUT TNI ke-72, Yuk Lihat Keseruannya)
Medan perang di wilayah Indonesia lebih dominan dengan pepohonan yang berwarna hijau, tanah, serta kayu yang berwarna cokelat atau hitam.
Maka warna inilah yang dipilih.
Ngomong-ngomong, pemilihan warna itu juga disebut pola m 81 Woodland yang telah populer dari tahun 1981.
4. Maksimal dalam bertugas

Penggunaan baju inilah yang membuat TNI dapat maksimal dalam bertugas.
Meskipun sudah ada teknologi yang lebih canggih dalam mendeteksi posisi manusia (dalam hal ini musuh) dengan menggunakan inframerah dan lain sebainya, namun seiring berjalannya waktu, telah ditemukan metode-metode dan kamuflase yang berbeda.
Satu di antaranya adalah menggunakan baju loreng dengan dominan warna cokelat, hijau, dan hitam sesuai dengan alam Indonesia.