Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Mengharukan, Anak Tukang Rongsok ini 11 Tahun Hidup Terbaring di Kasur

Dengan penuh kasih sayang, orang tua ini telaten merawat putranya yang selama 11 tahun terbaring diatas kasur, tak bisa berbuat apa-apa.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
SURYA/RAHADIAN BAGUS
Daminah, warga Madiun telaten merawat anaknya Nur Roqhim yang mengidap Hidrosefalus selama 11 tahun, Selasa (17/10/2017). 

Nur Roqhim juga tidak dapat melihat dan berbicara. Ia hanya bisa menangis ketika meminta sesuatu. "Cuma bisa menangis. Kadang-kadang juga tertawa," kata Daminah.

(Sopir Truk Tiba-tiba Dihentikan Polantas di Pinggir Jalan, Uang Rp 108 Juta dan Kendaraan Malah Raib)

Sehari-hari, Daminah tidak bekerja. Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, tergantung pada penghasilan suaminya yang bekerja sebagai tukang rongsok.

Dalam sehari, suaminya biasa mendapatkan Rp 30 ribu- Rp 50 ribu. Besaran pendapatan suaminya tergantung pada barang rongsok yang didapat hari itu.

"Suami saya jualan rongsokan. Palstik bekas, kertas, besi. Apa saja pokoknya yang laku dijual," katanya

Saat ditemui di rumahnya, suaminya sedang tidak berada di rumah. Daminah hanya tinggal berdua dengan Nur Roqhim.

Sedangkan dua anaknya yang lain, Didik Darwanfo (26) dan Lilis Nuryanti (23) sudah menikah dan tidak lagi tinggal serumah dengannya.

(Tawarkan Seks Threesome Murah Meriah, Main Sepuasnya Cuma Bayar Segini, Bisa Ikut Incip Juga)

Tak ada perabot mewah di rumahnya. Di ruang tamu, hanya ada meja kecil dan kursi yang sudah rusak. Di bagian tengah, terbentang tikar yang biasa dipakai untuk menidurkan anaknya pada siang hari.

Seluruh rangka rumahnya terbuat dari kayu. Sedangkan dindingnya terbuat dari triplek, dan bagian lantainya masih tanah.

Di bagian depan rumah, beberapa barang rongsokan digantung menggunakan tali rafia yang diikatkan di bambu penyangga genteng. Di sebelahnya berjejer beberapa sepeda bekas.

Daminah mengatakan, Nur Roqhim makan sebanyak dua kali, dan minum susu sekali setiap pagi.

Dengan penghasilan suaminya yang pas-pasan, terkadang ia harus berhutang ke saudaranya untuk mencukupi kebutuhan si kecil. Sebulan sekali ia harus membeli kebutuhan si kecil, di antaranya susu, popok, dan juga tisu.

"Sebenarnya ya nggak cukup, harus beli pampers, susu, tisu. Kadang yang terpaksa ngutang," katanya.

Sebulan sekali, ia memeriksakan kondisi kesehatan anaknya ke rumah sakit Caruban. Untuk biaya berobat semuanya sudah ditanggung menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved