Sempat 'Ngambek', Anggota DPRD Lamongan Kini Tiba-tiba Ngebut Bahas APBD 2018, Ada Apa?
Aneh, DPRD Lamongan dan Pemkab tiba-tiba mengebut pembahasan APBD 2018, padahal sebelumnya sempat 'ngambek'.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - DPRD Kabupaten Lamongan dan Pemkab mulai mengebut pembahasan APBD 2018 agar bisa selesai tepat waktu.
Ini dilakukan, setelah pada rapat bersama DPRD dengan legislatif, Senin (16/10/2017) lalu tak mencapai kuorum. Gagal terselenggaranya rapat tersebut diduga adanya upaya boikot dari terkait usulan Jasmas yang jumlahnya cukup fantastis.
Dalam Jadwal yang dirilis Sekretariat DPRD, pembahasan ini diperkirakan rampung 7 Nopember 2017 nanti.
Agenda pertama pembahasan APBD 2018 dimulai dengan pembacaan Pengantar Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2018 oleh Bupati Fadeli dalam rapat paripurna di DPRD, Jumat (20/10/2017).
Ramon Pemain yang Tabrak Choirul Huda Masih Shock dan Terus Dihantui, Pengakuannya Bikin Sesak
Fadeli memberikan garis-garis umum agar penyusunan APBD Tahun 2018 bisa fleksibel, sehingga bisa memenuhi kebutuhan kebijakan pembangunan daerah.
“Penyusunan APBD Tahun 2018 harus memiliki fleksibilitas dalam memenuhi kebijakan pembangunan yang akan dicapai,“ katanya.
Pada rancangan APBD 2018, pendapatan daerah secara kumulatif ditargetkan sebesar Rp 2.615.648.541.797. Sedangkan Belanja Daerah direncanakan dialokasikan sebesar Rp. 2.628.648.541.797.
Postur itu akan membuat APBD Lamongan mengalami defisit sebesar Rp 13.000.000.000. Defisit itu selanjutnya akan ditutup melalui pos pembiayaan dengan jumlah yang sama. Sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan menjadi sebesar nol rupiah.
Bupati Lamongan Fadeli Warning Investor Agar Menjaga Lingkungan
Menurut Fadeli, APBD 2018 digunakan untuk membiayai sejumlah bidang prioritas. Seperti di bidang pendidikan yang akan digunakan untuk perbaikan prasarana sekolah di jenjang PAUD, SD dan sekolah menengah.
Termasuk alokasi untuk honor guru tidak tetap sebanyak 3.857 orang, dan insentif guru PAUD sebanyak 4.393 orang.
Kemudian di bidang kesehatan, alokasi dana akan digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Diantaranya rehabilitasi puskesmas dan peningkatan kader posyandu.
Pada bidang infrastruktur, Fadeli mengungkapkan yang menjadi salah satu perhatian utama adalah untuk perbaikan jalan-jalan di Kabupaten Lamongan. Baik jalan kabupaten, jalan poros strategis dan poros desa.
Alun-alun Kota Lamongan yang selama ini menjadi destinasi rekreatif gratis, melalui APBD 2018 juga akan kembali dipercantik.
Tak Kunjung Pulang dari Sekolah, Siswa SD di Tuban Tewas Mengenaskan Dimutilasi
Sehingga ruang terbuka yang berada di episentrum Kota Lamongan ini akan semakin menjadi ikon Kabupaten Lamongan.
Kemudian bidang pertanian akan tetap diprioritaskan untuk pengembangan kawasan jagung modern.
Antara lain digunakan untuk peningkatan jalan usaha tani, penggunaan pupuk organik dan fasilitas pembenihannya dengan harapan terjadi peningkatan kesejahteraan bagi para petani di Kabupaten Lamongan.
Jika dirinci dari sisi Pendapatan Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu komponennya ditargetkan sebesar Rp. 471.589.901.837, atau naik 8,03 persen dibanding tahun sebelumnya.
Salah satu komponen PAD yang mengalami kenaikan sigfikan adalah Pajak Daerah sebesar 14,18 persen menjadi sebesar Rp 157.275.812.000.
Ini berarti Pemkab Lamongan optimis ada kenaikan dari pajak restoran, hiburan, penerangan jalan, parkir, PBB dan bebrapa pajak daerah lainnya.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Fadholi kepada Surya mengungkapkan, terkait dana Jasmas yang diharapkan wakil rakyat itu masih dalam pembahasan.
"Belum dipastikan berapa besarnya," kata Fadholi.
Diakui apa yang diusulkan dewan itu masalahnya sudah disampaikan kepasa konstituen.
"Kalau tidak terealisasi bagaimana, padahal titik alokasinya sudah jelas," terangnya. (Surya/Hanif Manshuri)