Kecelakaan Maut di Jatim
Suami Tak Kunjung Pulang, Wanita Ini Syok Temui Belahan Jiwanya Tak Bernyawa di RS Bhayangkara
Beng Marwati (57) semalaman menunggu suaminya yang tak kunjung pulang ke rumah. Padahal, waktu menunjukan pukul 19.20 WIB...
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beng Marwati (57) semalaman menunggu suaminya yang tak kunjung pulang ke rumah.
Padahal, waktu menunjukan pukul 19.20 WIB, suaminya yang sedang bertugas menjadi keamanan di Universitas Petra itu harusnya sudah di rumah.
Sayangnya penantiannya tak sesuai harapan.
Bukan suaminya, yang datang ke rumah justru kabar tewasnya suami tercintanya.
Kurang lebih seperti itulah yang diceritakan Marwati pada TribunJatim.com pada Selasa (24/10/2017).
Marwati merupakan istri dari Suparno Hari Siswoyo (77) yang dilaporkan meninggal dunia di Jalan Raya Siwalankerto, tepatnya di depan kampus UK Petra pada Senin (23/10/2017) malam.
Suparno dikabarkan menjadi korban tabrak lari dan tewas seketika di lokasi kejadian.
"kemana bapak ini kok ga pulang, sudah mau hujan," ceritanya.
Sayangnya, meski sudah menunggu semalaman, bukan sosok suaminya yang datang ke kediamannya di Siwalankerto.
Yang datang ke rumahnya justru tetangganya yang tiba-tiba menyodorkan sebuah handphone.
Pada handphone tersebut menampilkan foto sepeda motor yang digunakan suaminya bekerja.
"Saya kaget, kenapa tetangga saya tanya sepeda motor bapak. Tapi dia ga mau ngomong bapak kenapa" ujar Marwati.
Masih belum tahu apa maksudnya, Marwati langsung diajak tetangganya tersebut ke area rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Marwati pun syock melihat suaminya sudah terbaring tak bernyawa.
https://t.co/qTxIPWJHoX Wanita Cantik Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Sungai, Posisinya Saat Ditemukan Tak Terduga #sidoarjo #jatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) October 24, 2017
Di saat itu pula, Marwati menemui putrinya atas nama Endang (40) beserta menantunya.
Endang (40) mengatakan ia saat itu berada di rumahnya Jalan Siwalan, ada seorang tetangga yang turut mengabari berita duka ayahnya.
Sontak Endang bersama suaminya bergegas ke tempat kejadian.
Disana ia melihat tubuh ayahnya tergeletak di aspal jalan ditutup koran.
Meski hujan deras turun, jenazah ayahnya masih belum boleh dipindah dari aspal berdarah tersebut.
"Saya tau jenazah bapak masih di sana. Orang-orang ramai mengerumuni. Hujan juga masih deras. Saya lemas, menunggu mobil PMI yang akan membawa jenazah bapak," ujarnya yang masih terlihat membengkak usai menangis.
(Jadi Terdakwa Kasus Penganiayaan Perempuan Wakil Ketua DPRD Madiun Tak Hadiri Sidang)