Hari Pahlawan
Nostalgia Zaman Dahulu, Ini Lho Enam Bekal Makanan Para Pejuang Kemerdekaan Saat Perang
Makanan berikut mungkin terlihat biasa bagi masyarakat zaman sekarang.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Makanan berikut mungkin terlihat biasa bagi masyarakat zaman sekarang.
Namun, makanan berikut dibutuhkan para pejuang zaman dahulu.
Sebelum Indonesia merdeka seperti saat ini, para pejuang berjuang mati-matian untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Para pahlawan Indonesia berjuang untuk mempertahankan dan mengambil kemerdekaan Indonesia.
Satu peristiwa yang sampai saat ini diperingati adalah peristiwa 10 November.
10 November diperingati sebagai hari pahlawan hingga saat ini.
Saat itu, tepat pada tanggal 10 November terjadi pertempuran pejuang Indonesia dengans sekutu di kota Surabaya.
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak Indonesia dengan pasukan Britania Raya yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Pertempuran ini merupakan perang terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia paska Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Maka, untuk mengenang jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Untuk mengenang jasa pahlawan, yuk, intip makanan yang dikonsumsi oleh para pejuang saat sedang lakukan gerilya.
Dilansir dari sumber artikel Kompas.com dan sumber lainnya, berikut 6 makanan perang para pejuang:
1. Telur asin
Telur asin merupakan makanan khas Brebes.
Makan ini digunakan menjali lauk para pejuang zaman dahulu.
Ketika masa perang, para pejuang biasanya membawa bekal serta lauk pauk.
Telur asin sering dikonsumsi oleh para pejuang.
Pasalnya, telur asin dapat meningkatkan kesehatan dan memperkuat kekebalan tubuh.
2. Janeng

Janeng mirip seperti umbi-umbian.
Di Aceh, janeng dikenal sebagai bekal untuk berpergian termasuk untuk berperang.
Pohonya kecil dan berduri kecil merambat seperti pohon sirih.
Biasanya, janeng tumbuh liar di bawah pohon yang ukurannya lebih besar.
Olahan janeng biasanya dijadikan pengganti beras oleh masyarakat zaman dahulu.
3. Singkong

Singkong makanan yang sudah tak asing tentunya.
Para pejuang dan masyarakat zaman dahulu biasanya mengkonsumsi singkong sebagai pengganti nasi.
Singkong menjadi makanan pejuang karena menjadi sumber energi pada tubuh.
Selain itu, singkong juga sebagai asupan karbohidrat di dalam tubuh.
4. Nasi Oyek

Masi oyek merupakan makanan yang terbuat dari singkong.
Singkong dikupas dan dijemur kemudian ditumbuk hingga menyerupai serpihan.
Biasanya, oyek dimasak dengan cara dikukus.
Nasi oyek yang dikukus dicampur dengan sedikit garam dan parutan kelapa.
Pada zaman dahulu, nasi oyek pernah dimakan saat perang.
5. Leughok

Leughok merupakan makanan yang terbuat dari sagu yang dikukus.
Biasanya, Leughok di makan bersama parutan kelapa yang dikukus juga.
Makanan bahan dasar sagu ini biasanya digunakan untuk bekal berperang.
6. Empheng
Empheng sejenis makanan yang terbuat dari tepung beras ketan.
Di dalamnya terdapat kelapa parut dan gula.
Makanan ini disajikan dengan dibungkus daun pisang yang sebelumnya dikukus dan dibakar.
Makanan ini biasanya digunakan untuk bekal perang.
Gula yang ada di dalamnya digunakan untuk menjaga energi dalam tubuh agar tak lemas meski tak makan sehari-hari.