Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puting Beliung Terjang Jatim

Sidoarjo Dihantam Angin Puting Beliung, Simak 5 Tanda-tanda Agar Bisa Menghindarinya, Wajib Tahu!

Berikut tanda-tanda terjadinya bencana angin puting beliung yang perlu kamu ketahui!

Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Agustina Widyastuti
istimewa
Angin Puting Beliung di Kecamatan Krian 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Adeng Septi Irawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bencana angin puting beliung bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia.

Tercatat, bencana yang akrab disebut angin leysus ini telah memporakporandakan beberapa wilayah rawan di Indonesia.

Bahkan kemarin, Rabu (22/11/2017) bencana angin puting beliung melanda wilayah Tambak Rejo, Sidoarjo.

Akibatnya, bencana tersebut menambah daftar panjang rentetan puting beliung di Jawa Timur.

Bukan saja berakibat pada kerusakan tempat tinggal, tak sedikit juga yang menimbulkan korban jiwa.

( Disaksikan Semua Kapolres, Kapolda Resmikan Gedung Penting Milik Polrestabes Surabaya )

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui tanda-tanda datangnya angin puting beliung agar bisa menghindar saat bencana tersebut datang.

Tentu akan sangat bermanfaat jika kita terlebih dahulu mengetahui tanda-tandanya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda terjadinya bencana angin puting beliung yang perlu kamu ketahui.

1. Udara tiba-tiba panas

Stasiun Geofisika Bandung, melalui rilisnya seperti dikutip dari Tribun Jabar (6/10/2017), saat akan terjadi angin puting beliung pada pagi hingga malam udara tiba-tiba terasa panas.

Artinya, sebelum kejadian angin puting beliung pada hari tersebut sejak pagi udara tiba-tiba menjadi panas tak seperti biasanya.

2. Muncul awan Cumulus dan Cumolonimbus

Jika melihat ke langit, terdapat awan putih berlapis-lapis yang disebut awan cumulus.

Dari awan tersebut ada satu jenis awan yang tepinya berwarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti bunga kol.

Anehnya, awan berwarna putih tersebut tak berlangsung lama.

Tba-tiba awan tersebut berubah warnanya dari putih menjadi hitam pekat atau yang dalam istilahnya awan Cumolonimbus.

( 10 Tempat Wisata di Dubai yang Wajib Kamu Kunjungi, No 5 Sayang Banget Buat Dilewatkan! )

Awan inilah yang menjadi penyebab munculnya puting beliung.

Pada fase perubahan awan tersebut, rata-rata membutuhkan waktu kurang lebih selama satu jam.

3. Biasanya terjadi sore menjelang malam.

Berdasarkan stasiun visual yang didapatkan Stasiun Geofisika Bandung, kehadiran angin tersebut tidak bisa diprediksi.

Pasalnya, angin puting beliung berlangsung cukup cepat dengan rentang waktu terjadi sekitar 5-10 menit.

Karena terjadi secara singkat, maka tak heran jika banyak kerusakan yang ditimbulkan akibat fenomena alam tersebut.

( Beredar Foto Kuitansi Belanja Jennifer Dunn di Luar Negeri, Daftar Barangnya Dibilang Benda Haram )

4. Awas pusaran angin mirip belalai gajah!

Hati-hati jika tiba-tiba melihat angin berputar ke atas seperti belalai gajah yang berwarna gelap.

Angin tersebut beputar sangat kencang.

Bisa jadi hal itu merupakan tanda-tanda datangnya angin puting beliung.

Puting beliung berwujud putaran angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus.

5. Terjadi saat musim pancaroba

Puting beliung kerap terjadi pada peralihan musim atau pancaroba.

Kejadian ini kerap muncul di penghujung musim hujan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved