Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Agung Meletus

Gunung Agung Semburkan Abu Vulkanik, Jika Terkena Pesawat Bisa Alami Hal Mengerikan Ini

Letusan magmatik disertai semburan debu membumbung tinggi dari kawah atau puncak Gunung Agung hingga Senin (27/11/2017) pagi.

Editor: Edwin Fajerial
Kompas.com/Wijaya Kusuma
Landasan Bandara Adi Sucipto tertutup abu vulkanik Gunung Kelud penerbangan ditutup 

TRIBUNJATIM.COM - Letusan magmatik disertai semburan debu membumbung tinggi dari kawah atau puncak Gunung Agung hingga Senin (27/11/2017) pagi.

Termasuk hujan abu vulkanik terjadi di sejumlah daerah, bahkan kini sampai ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Demi keamanan dan keselamatan penerbangan, pihak AP I I Gusti Ngurah Rai menutup operasional Bandara pagi ini.

"Bandara close pukul 07.15 WITA hingga 24 jam kemudian atau sampai 07.00 WITA esok pagi ini sesuai Notam dari AirNav yang keluar," jelas Communication & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim.

Pertanyaan selanjutnya, apa yang terjadi jika pesawat melintas di angkasa dan terkena abu vulkanik?

Ternyata dampaknya benar-benar berbahaya.

Bila pesawat terbang melintas di angkasa dan terkena semburan abu vulkanik, mesin pesawat rawan mati tiba-tiba dan kaca mendadak pecah, sehingga berakibat jatuh ke bumi.

Hal itulah yang membuat penerbangan dihentikan sementara.

Kendati abu itu sangat tipis, justru itu sangat berisiko jika diabaikan pilot.

Mengutip Kompas, Direktur Keamanan dan Pengamanan AirAsia, Jurry Soeryo Wiharko, mengatakan dampak dari abu semburan gunung berapi ditunjukkan pengalaman penerbangan British Airways (BA) dari London ke Auckland (Selandia Baru) pada 24 Juni 1982.

Kala itu, saat melintasi angkasa Indonesia, BA nekat menerjang awan abu vulkanik dari semburan Gunung Galunggung di Garut, Jawa Barat.

Pesawat Boeing 747 itu akhirnya terpaksa mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

“Pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat. Tapi kaca depannya pecah dan mesin pesawat sebelumnya sempat mati,” kata Jurry.

Empat mesin pesawat BA itu mati saat pesawat berada di ketinggian 31.000 kaki (9.450 meter) pada posisi 800 kilometer sebelah selatan Garut.

Hal itu setelah pesawat menembus abu vulkanik letusan Gunung Galunggung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved