Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Banjir Sidoarjo Jadi Situasi Tanggap Darurat

Untuk dua kecamatan lainnya (Tanggulangin dan Candi) pihaknya masih mengumpulkan data, meski sempat beredar ada 21 desa

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/M TAUFIK
Petugas PT KAI Daop PT 8 Surabaya saat meninggikan rel kereta api di Jalan Raya Porong yang terendam banjir hingga semeter, Selasa (28/11/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Banjir yang melanda Sidoarjo menjadi situasi Tanggap Darurat. Maklumat itu dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo setelah mendapat izin Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, sebab banjir sudah menggenangi tiga kecamatan,yaitu Porong, Tanggulangin, dan Candi.

Kepala BPBD Sidoarjo, Dwijo Prawito, mengatakan status Tanggap Darurat ini dikeluarkan karena banjir yang melanda sejak lima hari lalu ini sudah mengganggu aktivitas masyarakat secara luas.

"Terutama di wilayah Porong yang sudah kita ketahui memutus akses Jalan Raya Porong (JRP). Tak hanya itu, di dua kecamatan lainnya aktivitas warga juga terganggu," kata Dwijo, Rabu (29/11/2017).

Dwijo menuturkan ada sekitar 3.000 KK di Kecamatan Porong yang terganggu akibat banjir kali ini.

Untuk dua kecamatan lainnya (Tanggulangin dan Candi) pihaknya masih mengumpulkan data, meski sempat beredar ada 21 desa yang juga mengalami banjir.

Kendati demikian, banjir di dua kecamatan tersebut masih lebih rendah jika dibanding dengan wilayah Porong.

"Ketinggian air antara 30-50 cm. Untuk di Porong lebih dari itu," sambungnya.

Pihak Pemkab Sidoarjo melalui BPBD Sidoarjo telah mengucurkan dana Rp 3,7 miliar untuk penanganan banjir di tiga kecamatan tersebut.

Dwijo mengungkapkan dana itu akan digunakan untuk pembuatan posko dan pemberian bantuan kepada warga.

Dwijo mengimbau agar warga bisa tinggal sementara di posko yang didirikan di masing-masing desa terdampak supaya aman.

"Status Tanggap Darurat ini kami berlakukan selama dua pekan," ujarnya.

Sementara itu, air yang merendam JRP masih belum surut. Bahkan, air makin meninggi lantaran ada kebocoran pintu air Sungai Ketapang.

Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), Hengky Listia Adi, menerangkan pintu air mengalami kebocoran karena tak mampu menampung debit air yang masuk.

Ketua PPK Banyuates Sampang Dibacok Orang Tak Dikenal

Pada Rabu siang tercatat air berada pada ketinggian 103 cm.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved