Kaleidoskop 2017
Kenali 5 Modus Penipuan yang Terjadi di Jawa Timur Sepanjang 2017, Jangan Jadi Korban Selanjutnya!
Modus para penipu untuk melakukan aksinya wajib Anda ketahui agar tak menjadi korban.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Dengan modus berbisnis, empat pria ini membujuk rayu korbannya.
"Biasanya mereka memantau calon korban yang keluar dari hotel-hotel besar. Diajak ngobrol, datang tersangka lain berpura-pura dari Brunei menceritakan usaha, bisnisnya," ujar Kombes Pol Rudi Setiawan, Senin (18/12/2017).
Selain memamerkan bisnisnya, pelaku juga menunjukan uang miliknya di ATM.

Usai berhasil merayu, pelaku meminta ATM korban untuk mengecek jumlah saldo korban.
Di sanalah, pelaku diam-diam menukar ATM korban dengan ATM yang telah disiapkan.
2. Modus nasabah kredit

Masih berhubungan dengan perbankan, modus ini juga pernah digunakan oleh pelaku penipuan di Surabaya.
Pada Juli 2017, Unit Reskrim Polsek Kertosono akhirnya tuntas membongkar praktek kejahatan penggelapan uang bermodus nasabah fiktif milik Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Bhakti dengan total kerugian Rp 1, 8 miliar.
Modus yang dilakukan tersangka yakni merekayasa nasabah kredit untuk diajukan menjadi nasabah kredit fiktif.
(Antisipasi Penipuan, Best Western Papilio Hotel Surabaya Utamakan Privasi Tamunya)
Caranya, tersangka, Kusyono (41) membuat kartu nasabah kredit fiktif dengan mencantumkan nama orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Hal ini lantaran ia mengaku memiliki wewenang merekrut, mensurvei dan merealisasikan sekaligus menarik angsuran pinjaman dari nasabah sampai lunas.
Untuk lebih menyakinkan lagi, tersangka mengisi jaminan pinjaman pada kartu nasabah kredit dengan BPKB kendaraan bermotor abal-abal.
(Ini Keinginan Pelatih Kiper Arema FC Yanuar ‘Begal’ usai Ambil Lisensi C AFC)
Sedangkan, modus kedua yang dipakai tersangka yakni membuat 57 nasabah fiktif yang sudah habis kreditnya untuk diajukan kembali sebagai nasabah kredit.