Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatim Terendam Banjir

3 Minggu Pasca Banjir Pacitan, Bantuan Tembus Rp 1 Miliar, Tapi Terus Mengalir Hingga Panitia . . .

Jumlah pengungsi korban banjir dan longsor di Pacitan terus berkurang, tapi bantuan masih lancar dan terus mengalir.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
instagram.com/pacitanku/
Banjir yang menerjang Pacitan. 

TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Jumlah pengungsi korban banjir dan longsor di Pacitan berkurang menjadi 700 kepala keluarga (KK).

Saat ini, para pengungsi korban tidak lagi tinggal di pengungsian, namun menyebar di sejumlah rumah warga yang aman.

"Informasi terakhir kan 16.953. Tapi sekarang sudah turun jadi 700 KK dan menyebar. Mereka pengungsi mandiri, yang tinggal di rumah saudara atau keluarga mereka," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Sunaryo saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jumat (22/12/2017) siang.

Bantuan berupa logistik masih diberikan kepada pengungsi, karena sebagian masih mengalami trauma dan belum bekerja seperti semula.

Meski demikian, kini warga tidak langsung mengambil bantuan ke posko logistik di masing-masing desa, namun dilakukan secara prosedural. Yakni dengan mengajukan bantuan ke tingkat RT/RW, baru kemudian akan ditindaklanjuti di tingkat desa.

Meski telah terhitung sekitar tiga minggu lebih pasca terjadinya bencana, penerimaan bantuan berupa uang dan logistik oleh Pemkab Pacitan masih terus dibuka.

Sunaryo mengatakan, data terakhir, Kamis (21/12/2017) jumlah bantuan uang dari para donatur mencapai sekitar Rp 1.050.000.000. Sedangkan bantuan berupa beras mencapai 98 ton.

Dan hingga saat ini, bantuan berupa uang dan logistik masih terus ada. Bantuan itu, kata Sunaryo berasal dari berbagai instansi, kelompok masyarakat dan masyarakat pribadi.

Dia mengaku belum mengatahui kapan penerimaan bantuan uang dan logistik akan ditutup. Begitu juga, kapan uang dari para donatur tersebut akan disalurkan.

Dikatakan Sunaryo, pihaknya masih menunggu instruki kapan penerimaan bantuan akan ditutup dan kapan uang bantuan akan disalurkan.

"Tinggal kebijakan bupati untuk membantu. Bisa berupa uang atau barang, nanti tergantung kebijakan dari pak bupati. Kalau memang kebutuhannya barang dibelikan barang, kalau nanti untuk perbaikan rumah akan diberikan dalam bentuk uang," ujarnya.

Ia menuturkan, melihat cuaca di Pacitan yang masih kerap hujan bantuan masih sangat dibutuhkan. Sebab, sewaktu-waktu longsor masih dapat terjadi.

Jumat (22/12/2017) siang itu, puluhan pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (DJP) I, II, dan III Jawa Timur yang tergabu g dalam DJP Tangguh memberikan bantuan logistik dan juga uang santunan.

Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jatim III Iteng Warih Patriarti menuturkan, bantuan tersebut merupakan sumbangan dari pegawai di lingkup Kanwil DJP I,II, III Jatim.

"Ini merupakan sumbangan dari para pegawai Kanwil DJP Jatim Kanwil I,II, dan III," kata Iteng.

Dikatakan Iteng, bantuan yang terkumpul sebanyak Rp 147 juta. Uang bantuan itu, dibelanjakan logistik berupa kasur, obat-obatan, sembako, mukena, selimut, Alquran, susu, dan peralatan sekolah.

Selain itu, sebagian uang bantuan juga digunakan untuk santunan bagi keluarga korban bencana longsor yang meninggal dunia.

"Kami juga memberikan delapan kardus besar pakaian layak pakai, dewasa dan anak-anak," jelasnya.

Sumbangan itu, diserahkan lamgsung oleh Tim DJP Tangguh kepada para korban bencana longsor.

Sementara itu, Pegawai Kanwil DJP Jatim II, Muhammad Arif Budi Susetyo mengatakan DJP Tangguh merupakan kelompok relawan yang anggotanya merupakan para pegawai Kanwil DJP Jatim.

"DJP Tangguh ini merupakan kelompok relawan yang anggotanya merupakan teman-teman DJP Jatim yang aktif di kegiatan sosial. Sebagian pernah mengikuti Diklat SAR dan aktif di kegiatan pecinta alam," kata Arif yang juga seorang relawan.

Ia berharap, DJP Tangguh menjadi embrio tim relawan dari kantor DJP di wilayah lainnya. DJP Tangguh mrupakan tim relawan yang dapat sewaktu-waktu membantu ketika terjadi bencana atau masalah sosial.

Sementara itu, Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo mengucapkan terimakasih kepada seluruh lembaga dan juga seluruh masyarakat yang membantu dengan memberikan bantuan uang ataupun logistik kepada masyarakat Pacitan.

"Tentunya kami mengucapkan terimakasih dengan adanya bantuan bagi masyarakat. Kali ini dari Kantor Pajak. Kepeduliannya sangat luar biasa. Mudah-mudahan dapat meringankan, sebelum mereka dapat bekerja kembali," kata Yudi.

Ia menuturkan, saat ini pemerintah dibantu TNI sedang fokus membangun 400 unit rumah bagi warga korban longsor. Rencananya, pada akhir Desember 2017 seluruhnya rampung.

"Sampai hari ini masih on progres, 400 itu harus jadi bareng. Akhir Desember 2017 ini harus sudah selesai," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk bantuan berupa logistik bagi korban longsor sudah cukup. Ia mengatakan, selain sembako, bantuan material bangunan juga sangat dibutuhkan.

"Kedepan mungkin bantuan juga bisa dalam bentuk material, paku, semen, pasir dan sebagainya. Kalau sembako saya rasa sudah cukup," imbuhnya. (Surya/Rahadian Bagus)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved