Natal dan Tahun Baru
Awas, Harga Tiket Pesawat Melangit, Naiknya Tak Terkendali dari Normal, Catat Harganya
Semua maskapai memanfaatkan momen liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru dengan memasang tarif tiket dangan harga mencecik.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Semua maskapai memanfaatkan momen liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk memasang tarif tiket dangan harga mahal. Kondisi ini dikeluhkan calon penumpang.
Berdalih menerapkan batas atas tarif tiket pesawat, semua maskapai menjual tiket dengan harga lebih mahal hingga dua kali lipat harga normal. Dalam aturan penerbangan memang berlaku tarif batas atas dan batas bawah.
Jika harga normal di jalur penerbangan paling padat Surabaya-Jakarta di kisaran Rp 600.000-an, saat ini harga tiket di atas Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Mereka juga menyebut itu hukum pasar.
"Kami terbuka kepada penumpang bahwa momen liburan memang akan berlaku tarif batas atas. Apalagi liburan Natal dan Tahun Baru akan mirip dengan momen Mudik Lebaran," kata Manajer Lion Air Surabaya, Kholid Widodo.
Bandara Juanda Tambah 260 Extra Flight Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Sore ini Penumpang Pesawat Membludak di Bandara Juanda: Kami Prediksi Tembus 60 Ribu Orang
Untuk penerbangan dengan pesawat apapun, harga tiket untuk penerbangan mulai naik pada H-7 Natal. Tepatnya pada 18 Desember 2017 sudah diberlakukan batas atas tarif naik pesawat.
Hingga H+7 maskapai juga masih akan memberlakukan tarif Nataru itu. Sebagaimana ditetapkan Pemerintah bahwa angkutan Natal dan Tahun Baru mulai 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.
Penetapan masa angkutan Natal ini berkonsekuensi pada maskapai yang juga menyesuaikan penyesuaian tarif dengan menaikkan harga tiket mulai tanggal itu.
Ahmad Mutolib, salah satu penumpang Lion mengaku pasrah dengan pemberlakuan tarif batas atas yang berlaku di Perhubungan Darat. Namun dia kecewa karena libur Natal juga masih lama sudah berlaku tarif mahal.
Wooow, Sehari Polrestabes Surabaya Tangkap 105 Orang Penjahat, Padahal . . .
Mutolib yang biasa ke Jakarta sebelum 18 Desember lalu membayar tiket Rp 689.000 untuk penerbangan Lion Air. Kemudian balik dari Jakarta harga tiket Rp 580.000. Artinya lebih mahal dari Surabaya ke Jakarta.
"Kalau bawa dua anak dan istri artinya kami harus keluar uang bisa Sampai Rp 5 juta hanya untuk tiket pesawat. Kenapa ya kok bisa seperti ini," kata Ahmad.
Berikut daftar lengkap tarif penerbangan beberapa maskapai. Tiket pesawat yang biasa Rp 600.000 ke Jakarta dengan Lion Rp 1,37 juta.
Berikut DaftarLengkapnya setelah agen menaikkan tarif:
Daftar Wanita Terkaya Indonesia 2017, Nomor 1 Orangnya Gemar Baca Buku Lho
Lion Air
SUB - Jakarta Rp. 1.377.600
SUB - Denpasar Rp. 785.800
SUB - Balikpapan Rp. 1.569.000
SUB - Yogyakarta Rp. 1.267.600
SUB - Bandung Rp 1.452.400
SUB - Ujungpandang Rp 1.507.400
Masa Muda Presiden Jokowi Dibeberkan Blak-blakan Teman Kuliahnya di UGM, Ternyata . . .
Sriwijaya Air
SUB - Jakarta Rp. 1.452.000
SUB - Denpasar Rp. 821.000
SUB - Balikpapan Rp. 1.655.000
SUB - Yogyakarta 1.026.000
SUB - Bandung Rp. 1.525.000
SUB - Ujung Pandang Rp. 1.589.000.
Dua Kali Jadi Juara, SMK Antartika 2 Sidoarjo Dukung Indomaret Volleyball Tournament Digelar se-Jawa
Penetapan tarif Nataru ini sangat bersentuhan dengan masyarakat.
Namun naiknya tiket hingga dua kali lipat itu disayangkan. Districk Manajer Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansyah, menolak jika pihaknya memanfaatkan momen demi komersialisasi tiket.
"Kami menyerahkan semua pada pasar. Harga saat libur Nataru saya pikir wajar lah," kata Hendrik.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Juanda Dadun Kohar saat dikonfirmasi masih belum mengecek harga tiket. Kalau memang berlaku batas atas diminta jangan memberatkan.
"Masih kami pastikan soal harga tiket itu. Meski berlaku batas atas, Jangan sampai membebani masyarakat, kata Dadun. (Surya/Nuraini Faiq)