Tim Medis Ungkap Keadaan Jonghyun SHINee Saat Pertama Kali Ditemukan, Ternyata Begini Kronologisnya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS

TRIBUNJATIM.COM - Tim medis akhirnya menceritakan awal mula keadaan Jonghyun SHINee.

Sebagaimana diketahui, polisi menyatakan Jonghyun tewas akibat bunuh diri.

Jonghyun ditemukan meninggal di apartemennya pada Senin (18/12/2017) sore waktu setempat.

Idol berusia 27 tahun itu diduga meninggal akibat mengirup asap beracun karbon monoksida.

(Gelar Konser dalam Suasana Berkabung, Taeyeon SNSD Minta Penggemar Tak Lupakan Jonghyun dan Karyanya)

Tim medis ini menjadi orang pertama yang datang saat Jonghyun tergeletak lemas di apartemennya.

Setelah menerima laporan dari keluarga Jonghyun, polisi beserta tim medis langsung menyisir rumah korban.

Seorang petugas dalam wawancaranya baru-baru ini mengatakan timnya kemungkinan datang terlambat.

Saat tiba di lokasi kejadian, asap sudah memenuhi ruangan.

Awalnya petugas sempat mengalami kesulitan untuk mencari korban.

Pasalnya di dalam apartemen Jonghyun, jarak pandangan para petugas yang datang terbatas.

Petugas mengatakan saat tiba di lokasi, mereka hanya bisa melihat gumpalan asap tebal.

Mereka kemudian memberikan waktu sejenak agar asap sedikit keluar dari ruangan.

(Terima Kabar Terkini Soal Kesehatan Kim Woo Bin, Shin Hyun Joon Sampai-sampai Lakukan Hal Ini)

Usai mulai menipis, petugas kemudian bergegas mencari korban.

Seperti dilansir Allkpop, Jonghyun SHINee pertama ditemukan sedang berada di samping ranjang kamarnya.

Tubuhnya tergeletak lemas saat ditemukan petugas.

Menurut pengakuan petugas, Jonghyun saat itu benar-benar kritis.

Bahkan saat diperiksa, member SHINee itu sudah tidak terlihat ada detak jantung.

(Kang Daniel Jadi Idol Paling Diinginkan Fans untuk Habiskan Natal Bersama, Kamu Mau Ditemani Siapa?)

Tim medis sempat memberikan pertolongan pertama berupa bantuan pernafasan (CPR) dan membawanya langsung ke rumah sakit.

Sayangnya hingga tiba di rumah sakit, nyawa Jonghyun sudah tidak bisa ditolong.