Baru Dua Bulan PT SPS Beroperasi dan Diresmikan Bupati Lamongan, Massa Warukulon Gelar Demo
Seperti umumnya demo, massa yang menggelar aksi juga membentang puluhan kertas karton dengan berbagai tuntutannya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Baru dua bulan beroperasi, PT Superior Prima Sukses (SPS) sudah direcoki. Pabrik yang bergerak dalam pembuatan bata ringan itu didemo warga di Warukulon Kecamatan Pucuk, Kamis (28/12/2017).
Sekitar 100 orang yang tergabung dalam forum peduli masyarakat Desa Warukulon Kecamatan Pucuk melakukan aksi demo dengan berbagai tuntutannya.
Seperti umumnya demo, massa yang menggelar aksi juga membentang puluhan kertas karton dengan berbagai tuntutannya.
Empat orang penanggungjawab aksi, Sarwiyono, Abdul Haris, Sutikno dan Aditiya Nuryanto membawa masa langsung bergerak menuju pabrik untuk menyampaikan tuntutannya.
"Kami beraksi karena melihat adanya keresahan ditingkat masyarakat," kata Sutikno mengawali orasinya.
Koordinator aksi bergantian berorasi. Sementara sebagian massa lainnya ada yang sampai harus naik pagar pintu gerbang meski dijaga ketat Satpam dan anggota Polres Lamongan.
Massa meminta agar pihak perusahaan terbuka dalam proses rekrutmen karyawan.
Dan harus satu pintu dalam proses penerimaan karyawan.
"Prosentase pekerja warga Warukulon harus diutamakan, dengan perbandingan 60 persen untuk warga Waru," kata Haris.
Pihak perusahaan harus memberikan kelonggaran kepada warga Warukulon mesti ijazah yang dimiliki warga kurang layak.
Bahkan meski sudah usia tua, PT SPS tetap bisa menerima. Asalkan ada kemauan untuk bekerja demi memberi nafkah untuk keluarganya.
4 Bulan di Penjara, Miris Kabar Anniesa Hasibuan Si Bos First Travel, Begini Cara Dia Ngasuh Bayinya
Tuntunan lainnya adalah, perusahan harus menormalisasi kali sepanjang kurang lebih 1 Kilometer mulai dari Jembatan Kesambi sampai Waru Tengah.
"Tidak hanya normalisasi, tapi dibangun plengsengan," tandas Sarwiyono.
Tuntutan warga mengembang meminta perusahaan membangun jalan setapak dari Kantor MWC NU Pucuk sampai Waru Tengah.
Sejumlah perwakilan massa akhirnya ditemui pihak perusahaan dan hingga berita ini dikirim masih dilakukan mediasi.
Sementara puluhan anggota Polres, polwan maupun polki masih melakukan pengamanan di lokasi.
Belum diketahui hasilnya, lantaran pertemuan antara perwakilan massa dan perusahaan masih melakukan dialog.(Surya/Hanif Manshuri)