Imbau Segera Serap Tomat yang Picu Deflasi, Khofifah: Bisa Diolah Jadi Jus Bagi Siswa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan over suplai timat memicu deflasi pada 14 kabupaten kota di Jatim.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan over suplai timat memicu deflasi pada 14 kabupaten kota di Jatim.
Untuk itu ia meminta kepala daerah segera melakukan penyerapan tomat secara masif untuk mengendalikan inflasi yang terjadi.
“Satu yang menyebabkan deflasi di 14 Kabupaten/ Kota itu adalah tomat. Saat ini tomat di Jatim over supply . Untuk itu, saya minta bupati/wali kota ikut menyerap hasil panen tomat di masing-masing daerahnya,” kata Khofifah, Sabtu (27/9/2025).
“Kalau dulu ada over supply cabai, saya juga minta mereka serap cabai. Sekarang saatnya ikut menyerap tomat agar harga kembali normal,” tegasnya.
Tomat yang diserap pemerintah berikutnya dikatakan Khofifah bisa diolah menjadi jus untuk siswa PAUD, TK maupun SD.
Baca juga: Bahagianya Petani Tomat di Magetan, Sempat Sekilo Seribu, Kini Tembus Rp25.000 per Kg
“Jus tomat sehat bagi anak-anak," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim mengalami deflasi bulanan (m-to-m) 0,10 persen pada Agustus 2025, dari 108,76 pada Juli menjadi 108,65.
Dari 14 kabupaten/kota yang mengalami deflasi, tomat tercatat sebagai penyumbang utama akibat harga di tingkat petani anjlok hingga Rp2.000/kg karena over supply.
"Kalau bupati/wali kota ikut serap tomat di masing-masing daerah, maka harganya akan segera normal kembali. Tomat yang telah diserap, menurut saya sederhana dikasih saja ke TK-TK, ke PAUD, ini bisa jadi jus tomat," kata Khofifah.
"Kalau dibagi ke PAUD, TK, SD untuk dijadikan jus tomat, itu bukan hanya menolong petani tapi juga menyehatkan anak-anak,” imbuhnya.
Sebelumnya, Khofifah membeli 1,3 ton tomat dari petani di Desa Kare Kabupaten Madiun dengan harga Rp4.000/kg, jauh di atas harga lahan saat ini Rp2.000/kg. Langkah ini diharapkan mampu mendorong penetrasi harga sekaligus memberi semangat petani.
Upaya penetrasi harga ini bukan pertama kalinya dilakukan Gubernur Khofifah. Sebelumnya ia juga turun langsung saat terjadi over supply bawang merah di Nganjuk dan penurunan harga beras di Bojonegoro dan Lamongan.
"Kalau di lahan harga Rp2.000 per kilo, saya serap Rp4.000 per kilo. Langkah sederhana ini akan mendorong penetrasi harga dan memberi semangat bagi petani," tegas Khofifah
Bermain 10 Pemain Sejak Menit 37, Kapten Persebaya Sebut Hasil Imbang Dari Dewa United Sudah Cukup |
![]() |
---|
3.205 Pelajar Berlaga di Kejurprov Taekwondo Jatim 2025 di Kota Malang, Ajang Seleksi Menuju Popnas |
![]() |
---|
Becek Mentok Mawot Mbak Win, Kuliner Pedas Legendaris di Tuban yang Wajib Dicoba |
![]() |
---|
Gelaran Malaysia Fair 2025 di Surabaya, Pamerkan Budaya hingga Layanan Kesehatan dari Negeri Jiran |
![]() |
---|
BGN Heran dengan Cara Petugas Dapur MBG, Ayam Disimpan 4 Hari Sebelum Dimasak: di Luar Nalar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.