Ada Pelajar di Kota Blitar ini Bawa Make Up dan Rokok saat Terjaring Razia
Setelah beberapa kali mengulangi, Lin akhirnya bisa melafalkan sila Pancasila secara runtut.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Lin (16), terlihat terbata-bata saat petugas menyuruhnya melafalkan sila Pancasila di halaman kantor Satpol PP Kota Blitar, Kamis (11/1/2018).
Siswi kelas dua salah satu SMP negeri di Kota Blitar ini tidak begitu hafal dengan sila Pancasila.
Petugas menyuruh Lin mengulangi lagi melafalkan lima sila Pancasila secara urut. Setelah beberapa kali mengulangi, Lin akhirnya bisa melafalkan sila Pancasila secara runtut.
"Sudah, sekarang kami minggir dulu ke sana," kata petugas Satpol PP yang menyuruh Lin melafalkan sila Pancasila.
Lin merupakan satu dari 36 pelajar SMP dan SMA yang terjaring razia Satpol PP saat membolos sekolah.
Saat itu, siswi dengan rambut sebahu ini bersama tiga teman perempuannya sedang berada di sebuah kafe di Jalan Cisadane, Kota Blitar. Mereka bolos sekolah untuk nongkrong di kafe.
Saat terjaring razia, Lin bersama teman-temannya dalam kondisi tidak mengenakan seragam sekolah.
Petugas menggeledah tas mereka. Ternyata mereka memasukkan seragam sekolah ke dalam tas.
Petugas juga menemukan makeup dan lipstik di tas mereka. Tak hanya itu, petugas juga mendapati rokok di dalam tas teman-teman Lin.
"Itu bukan rokok saya," kata Lin saat berada di kantor Satpol PP Kota Blitar.
Lin mengaku memang sudah niat membolos sekolah. Dia janjian dengan tiga temannya yang lain.
Dari rumah, Lin sudah membawa baju ganti. Dia berangkat dari rumah dengan mengenakan seragam sekolah. Sampai di kafe, dia ganti pakaian mengenakan baju bebas.
"Ganti bajunya di kafe," ujarnya.
Dalam razia itu, petugas Satpol PP menyisir sejumlah warung, kafe, dan warnet di Kota Blitar. Petugas menemukan puluhan pelajar sedang berada di warung dan warnet saat jam aktif sekolah.
Para pelajar itu kemudian digiring ke kantor Satpol PP Kota Blitar.
Di kantor Satpol PP, para pelajar itu disuruh berbaris dan menghormat ke bendera. Mereka satu per satu juga disuruh melafalkan sila Pancasila. Sebagian pelajar terlihat tidak hafal sila Pancasila.
Ada juga siswa laki-laki yang disuruh push up. Setelah itu para pelajar diminta mengisi surat pernyataan.
"Ini bukan hukuman, tapi untuk melatih sikap disiplin para siswa," kata Sekretaris Satpol PP Kota Blitar, Hariyanto.
Petugas akan memanggil semua orangtua siswa yang terjaring razia saat bolos sekolah.
Sebelum orangtua datang ke kantor Satpol PP, petugas tidak memperbolehkan siswa pulang. Petugas meminta orangtua untuk memperhatikan anak-anaknya.
"Saat kami geledah, petugas menemukan make up, lipstik, dan rokok di tas sejumlah siswa. Ada juga yang seragamnya dimasukkan ke tas dan ganti pakaian bebas," ujar Hariyanto.
Baca: Puluhan Pelajar Bolos Terjaring Razia Satpol PP Kota Blitar
Selain itu, kata Hariyanto, petugas Satpol PP juga akan memperingatkan pemilik warung, kafe, dan warnet agar tidak memperbolehkan siswa datang ke lokasi saat jam pelajaran. Satpol juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk ikut mengawasi para siswa. (Surya/Samsul hadi)