PWI Jawa Timur Gelar Lomba Karya Tulis untuk Media, Ini Nih Persyaratan Lengkapnya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lomba karya tulis, foto, televisi, dan radio yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, mulai dibuka.

Dalam lomba tersebut, memperebutkan Piala Prapanca tahun 2018 dan hadiah total Rp 64 juta.

Berdasarkan rilis yang diterima oleh TribunJatim.com, pengiriman naskah dan karya jurnalistik untuk semua katagori ke panitia lomba, berlangsung mulai tanggal 10 Januari 2018 dan selambat-lambatnya 28 Februari 2018, dan berlaku untuk semua karya tulis di berbagai media.

(Ambil Hasil Tes Medis Bakal Pasangan Calon, KPU Kota Malang Segera Gelar Rapat Pleno)

"Naskah dan karya jurnalistik silahkan dikirim ke sekretariat PWI Provinsi Jawa Timur, di Jalan Taman Apsari 15-17 Surabaya 60271," ujar Ketua PWI Jatim, Akhmad Munir di Surabaya, Senin (15/1/2018).

Lomba karya tulis, foto, televisi, dan radio digelar dalam rangka Hari Pers Nasional 2018 dan memperingati HUT Ke-72 PWI.

Menurut Munir, karya tulis, foto, televisi dan radio yang dikirim, harus memenuhi persyaratan jurnalistik, yaitu obyeknya terjadi di Jawa Timur, maupun hasil liputan di daerah lain yang ada kaitannya dengan Jawa Timur sepanjang tahun 2017.

Dirinya yakin, banyak wartawan yang bertugas di Jawa Timur yang mempunyai karya berkualitas untuk bisa bersaing memperebutkan Piala Prapanca tahun ini.

(Begini Kerennya Penampilan Kontestan Pria MIXNINE Nyanyikan Lagu Baru, Swag Abis!)

"Makanya, kami mengundang semua wartawan di Jatim untuk ikut serta. Karena syarat untuk mengikutinya juga mudah," tegasnya.

Syarat peserta, lanjut Munir, adalah wartawan yang bertugas di Jawa Timur, baik anggota PWI Jawa Timur, atau yang belum menjadi anggota PWI.

Jika karya perorangan atau kelompok/tim maka harus menuliskan nama anggota kelompok/tim pada surat pengantar.

Karya berbahasa Indonesia, dan sudah dimuat, serta ditayangkan atau disiarkan antara 1 Januari hingga 31 Desember 2017 di media massa berbadan hukum.

Untuk karya tulis, dikirim dalam bentuk kliping yang ditempel di atas kertas ukuran folio, disertai tiga fotokopi serta mencantumkan nama penerbitan, hari/tanggal, halaman dan kode/nama penulis.

(4 Fakta Laga MU vs Stoke City, Pertahanan Buruk The Potters Hingga Bukti Ngerinya Duo Anto)

Sedangkan karya foto hitam-putih atau berwarna dengan ukuran sisi terpendek 18 cm atau 10 R, disertai fotokopi bukti pemuatan karya tersebut.

Lalu untuk karya jurnalistik televisi kategori feature dengan durasi 5-15 menit, dikirimkan dalam bentuk VCD/DVD tiga keping dan naskahnya secara tertulis dengan pencantuman program, hari, tanggal dan jam penayangannya.

Sementara karya jurnalistik radio kategori feature dengan durasi 5-15 menit, dikirimkan dalam bentuk CD 3 keping dan naskahnya secara tertulis serta mencantumkan, program, hari, tanggal dan jam penyiarannya.

"Setiap peserta hanya boleh mengikuti maksimal tiga karya di masing-masing katagori," tegas Munir.

Khusus hadiah, kata Munir, dari total hadiah Rp 64 juta yang disediakan, masing-masing pemenang di setiap katagori berhak menerima trofi bergilir Piala Prapanca, piala tetap, piagam penghargaan, dan uang Rp 10 juta.

(Bawa Samurai, Tiga Pemuda di Kediri Gelar Ritual Terlarang di Makam Keramat)

Sementara untuk tiga karya tulis, karya foto, karya jurnalistik televisi dan karya jurnalistik radio yang masuk sebagai nominator, masing-masing menerima piagam penghargaan dan uang Rp 2 juta.

Ketua Panitia HPN 2018 dan HUT Ke-72 PWI, Syaiful Anam menambahkan, untuk menilai karya para peserta, PWI Jatim menunjuk orang-orang yang dinilai kredibel dan profesional di bidangnya, terdiri dari wartawan senior, praktisi, dan akademisi, sebagai Dewan Penilai.

"Keputusan dari Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat," tandasnya.

Menurut Syaiful, pengumuman para pemenang dan penerimaan hadiah Piala Prapanca 2018 yang digelar PWI Jawa Timur akan dilaksanakan pada acara resepsi puncak peringatan HPN 2018 tingkat Jawa Timur, yang rencananya digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

(Aneh, Kedatangan Tamu Misterius, Satu Keluarga Tewas Mengerikan, Sang Ibu Sempat Teriak Minta Tolong)