Pemerintah Impor 3,7 Juta Ton Garam, Petani di Madura Malah Tumpuk Puluhan Ton Garamnya Begitu saja
Bagi petani garam di Madura, kebijakan impor tak adil karena saat ini produksi garam tengah melimpah.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Produksi garam di Kabupaten Bangkalan tidak sebanyak di Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Dari 18 kecamatan yang ada, hanya 9 desa dari 5 kecamatan penghasil garam.
Kenal Cowok Lewat Media Sosial, Keperawanan Siswi SMK Cantik ini Malah Terenggut Paksa
Yakni Desa Gilih Barat Kecamatan Kamal, Desa Pesanggrahan Kecamatan Kwanyar, Desa Maneron, Desa Tolbuk, dan Desa Ko'ol Kecamatan Klampis, Desa Labuhan Kecamatan Sepulu, Desa Tlangoh dan Bumi Anyar Kecamatan Tanjung Bumi.
Dari lima kecamatan itu, total produksi produksi garam sebanyak 4.170 ton di tahun 2017. Kecamatan Sepulu dan Tanjung Bumii menjadi dua kecamatan penyumbang garam terbanyak, 1.175 ton dan 1.161 ton.
Kasi Kesehatan Ikan, Lingkungan, dan Pakan Dinas Perikanan Kabupaten Bangkalan Edi Wijono mengungkapkan, Bangkalan hanya sebagai kabupaten penyangga untuk produksi garam di Madura.
"Ada penurunan luas lahan sejak 2015 karena alih fungsi ke tambak udang. Saat ini luas lahan kami tersisa sekitar 157 hektare. Sebelumnya mencapai seluas 175 hektare," ungkapnya.
Astaga, Tim Saber Pungli Ngaku Sering Temukan Kotoran Tinja Saat Beraksi
Keterangan berbeda disampaikan Edi terkait harga garam. Ia mengatakan, saat ini harga garam mencapai Rp 3.000 per kilogram.
"Ini merupakan harga paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar Rp 400 hingga Rp 500," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)