Pria Lulusan SMA di Puwodadi Pasuruan ini Sukses Raih Kalpataru
ugiarto, pendiri Sanggar Indonesi Hijau (SI HIJAU) di Dusun Selowinangun, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan,
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
Dia menjelaskan, untuk mencapai titik ini pun tak mudah. Ia mengaku banyak cibiran saat ia memulai gerakan tanam pohon dan membuat pusat konservasi lingkungan seperti ini.
Ia mengaku pernah dianggap sebelah mata oleh sebagian orang. Bahkan, yang lebih menyakitkan, ketika ia diremehkan oleh orang - orang di lingkungan keluarganya.
"Banyak yang mengatakan, kamu iku ngapain saja. Sudah lulus SMA kerja saja, daripada melakukan hal yang tidak penting dan tidak menghasilkan. Keliling, menanam pohon, tidak ada manfaatnya. Cibirannya saat itu sangat menyayat dan melukai hati saya," papar dia.
Namun, dari cibiran itu, ia justru semakin terpacu untuk membuktikan bahwa ia mampu. Ia sempat kesal terhadap orang - orang yang ada di sekitarnya. Ia merasa tidak ada yang mendukungnya.
"Lebih kesalnya lagi, orang di luar desa saya masuk ke sini, mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari warga. Tapi, saya ini anak desa sendiri mau berinovasi dan berkreasi tapi tidak mendapatkan kepercayaan," jelasnya.
Ia sempat minder dan kurang percaya diri, karena ia menyadari bahwa dirinya bukan orang yang memiliki pendidikan tinggi. Ia hanya lulusan SMA. Namun, justru dari situlah, ia semakin percaya diri.
"Saya berusaha menjadikan kekurangan saya ini menjadi kelebihan saya. Saya bangkit dan saya terus belajar sampai sekarang ini," tandas dia.
Baca: Wanita Ini Jual Suami untuk Threesome Lewat Grup FB, Kapolrestabes Surabaya: Anggota Grup 11 Ribu
Sugiarto mulai mengikuti beberapa pelatihan tentang konservasi lingkungan. Ia mengikuti beberapa seminar dan diklat - diklat lingkungan. Selain aktif dalam organisasi lingkungan, ia juga terus menyebarkan virus gerakan tanam pohon untuk menyelamatkan lingkungan. Ia terus membuat bibit tanaman. Bahkan, sampai bibit - bibit tanaman itu menumpuk di rumahnya.
"Saya ajak banyak orang untuk ikut menanam pohon. Saya sediakan bibit gratis. Tinggal tanam saja. Saya sebarkan itu, sembari saya belajar. Saya belajar gak hanya di Pasuruan saja, saya juga belajar sampai ke luar Pasuruan," tandasnya.
Dari upanya itu, pria ini menorehkan banyak prestasi. Beberapa prestasi yang berhasil ataudidapatkannya diantaranya peringkat satu penghargaan Wiraprestasi tingkat Jatim tahun 1999. Juara dua pelestari fungsi lingkungan tingkat Jatim tahun 2010. Ia juga meraih Kalpataru kategori perintis lingkungan tahun 2011. Pramuka Setya Lencana Wiratama tahun 2012.
Baca: Gempa 6,4 SR Guncang Jakarta, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Ia juga sempat menjadi Terbaik ketiga penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) tingkat nasional 2014. Terakhir, ia mampu meraih juara 2 nasional dari Kementrian PUPR Dirjen Sumber Daya untuk Komunitas Peduli Sungai tahun 2017.
Meski sudah banyak penghargaan yang diterimanya, pria ini tak pernah jumawa ataupun puas dengan torehannya sekarang ini. Ia tetap rendah hati dan tidak sombong.
Ia terus mengembangkan Si HIJAU demi kemajuan pola pikir dalam mengembangkan lingkungan dan konservasi alam demi kemajuan bangsa dan kelestarian di kehidupan kedepannya. (Surya/Galih Lintartika)