Siswa Korea Ketagihan Main Gamelan
Alunan musik gamelan mengalun dari Sawungsari Taman Budaya Jatim, Cak Durasim, Selasa (23/1/2018).
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Alunan musik gamelan mengalun dari Sawungsari Taman Budaya Jatim, Cak Durasim, Surabaya, Selasa (23/1/2018).
Lancaran Giro Endro, Laras Slendro Songo menjadi langgam jawa yang dimainkan, uniknya permainan alat tradisional Indonesia ini dimainkan oleh siswa asal Daejeo junior- middle school Korea Selatan.
Mereka bahkan sudah menggunakan setelan baju jawa. Sedangkan siswa SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya berpakaian hanbok khas Korea justru memainkan alat musik Samuloi khas Korea Selatan.
Para siswa ini sedang mengikuti program sister school antara Daejeo junior- middle school Korea Selatan dengan SMPM 5 Pucang, Surabaya.
Yang In Jun, siswa Daejeo Junior School mengungkapkan gamelan menurutnya cukup menarik, apalagi alat musik tersebut tidak ada di Korea. Bahkan jenis musik yang dimainkan berbeda dengan genre musik di Korea.
Baca: Kisah Bocah SD Hilang Usai Kecelakaan di Surabaya Lalu Ditemukan di Pasuruan, Begini Reaksi Ibunya
"Musiknya lebih menenangkan, tapi bisa juga dibikin cepat jadi menarik sekali," ungkap siswa yang memainkan peking ini.
Sementara itu, para siswa SMPM 5 Pucang Surabaya yang bermain alat musik korea merupakan siswa yang pernah berkunjung ke Korea pada tahun lalu.
Ramandha Sayyidina (14), siswa SMPM 5 Pucang Surabaya mengungkapkan dalam program sister school ini, satu siswa korea, Gil Gi Cheol tinggal bersama keluarganya. Seperti tahun lalu saat ia ke Korea, ia juga tinggal dengan keluarga siswa dari Daejeo School.
"Siswa Korea itu sangat sopan, makannya selalu mendahulukan orang tua saya dan kalau mau tidur selalu pamit,"urainya.
Tak hanya makan dan tidur di rumahnya, siswa korea itu juga sharing berbagai sejarah dan keadaan di Korea. Keluarganya juga mengajak Gil untuk mengunjungi coban rondo saat akhir pekan.
Baca: Pergi Empat Hari, Remaja Putri Ini Dicabuli di Kawasan Pantai Sidem Tulungagung
" Dia senang sekali karena di Korea nggak ada air terjun, bayangannya air terjun kayak sebatas kolam. Kalau orang tua sayabjuga sennag karena mereka jadi belajar bahasa Inggris juga buat komunikasi,"kesannya.
Miftakhul Khoir, Guru Kesenian SMPM 5 Pucang mengungkapkan kegiatan para siswanya ini mengadakan perkusi silang budaya bertajuk “Harmoni Indonesia Korea Selatan” sebagai bagian dari pembelajaran luar kelas. Sedangkan program pertukaran siswa kali ini diikuti 15 siswa dan 2 guru Korea Selatan.
"Selama seminggu,mulai 19 sampai 25 Januari 2018 mereka di Surabaya.Kelima belas siswa Korea akan tinggal di rumah siswa sister schoolnya. Karena sebelumnya 15 siswa SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya telah berkunjung dan belajar sekaligus tinggal selama seminggu tahun lalu,"paparnya.
Bagi SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya,lanjutnya, setiap kunjungan delegasi sister school asal Korea harus dikenalkan pengetahuan seputar Surabaya dan Indonesia yang harus berbeda dari tahun ke tahun. Sebelumnya mereka dikenalkan tentang pencak silat, jaran kepang, reog ponorogo, dan kesenian lainnya.
"Khusus tahun 2018 pelajar Korea akan dikenal tentang alat musik tradisional Jawa, seperangkat alat musik gamelan. Mengingat sebelumnya siswa SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya saat di Korea juga dikenalkan sekaligus diajak memainkan secara langsung alat musik tradisional Korea, Samuloi," jelasnya. (surya/sulvisof)