5 Fakta Pembunuhan Wanita di Kediri, dari Pengakuan Suami Hingga Pesan ‘Masih Ada Abi’ ke Pelaku
Dari disetubuhi saat sebelum tewas, lalu ada pengakuan sang suami hingga adanya pesan balasan dari korban ke pelaku
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Penemuan jenazah wanita bercadar di Kediri beberapa waktu lalu membuat heboh masyarakat.
Sebab, wanita itu ditemukan tewas di dekat sebuah masjid yang ada di Kediri.
Korban bernama Nurul Khotimah (38), dan telah dibunuh oleh Makrus.
Sebelum tewas dibunuh, korban juga sempat disetubuhi oleh pelaku.
Baca: 7 Gempa Terdahsyat Sepanjang Sejarah hingga Pemain Tinky Winky Teletubbies Simon Shelton Meninggal
Berikut ini sejumlah fakta terkait peristiwa itu.
1. Ditemukan Kertas di Dekat Jenazah
Selain ditemukan di dekat sebuah masjid, secarik kertas juga ditemukan di dekat jenazah wanita itu.
Ada sejumlah kalimat yang dituliskan dalam kertas tersebut.
Kertas itu berisi permintaan agar jenazah wanita itu dirawat menurut aturan Islam.
2. Pengakuan Suami
Ayah korban, Rusdi, menuding kemungkinan ada keterlibatan orang dekat korban.
Hal itu dibuktikan adanya pengakuan dari suami korban, Sunaryo.
Dia menunjukkan ponsel korban yang sempat dihubungi oleh teman prianya.
"Kami meminta polisi agar menangkap pelaku dan dihukum setimpal," tegasnya dijumpai Surya di rumahnya, Jumat (5/1/2018).
Dipaparkannya, korban mempunyai teman pria semasa sekolah yang dahulu pernah dekat.
Ia mengetahui pria tersebut masih berupaya menghubungi korban meski masing-masing telah berumah tangga.
Bahkan, dia membeberkan secara terang-terangan kalau teman sekolahnya tersebut pernah meminta korban menceraikan suaminya dan menikah dengannya.
Korban dijanjikan akan diberi rumah dan dipenuhi seluruh biaya kebutuhan hidup asalkan bersedia menuruti keinginannya.
"Iya memang benar begitu," jelasnya.
3. Pengakuan sang kakak
Agustina (40) kakak Nurul, menambahkan sebelum kejadian berbincang bersama suami korban.
Pada saat itu, suami korban sempat menunjukkan history panggilan telepon dari ponsel korban yang dihubungi oleh teman sekolahnya.
"Saya pernah ditunjukkan ponsel ada telepon berulang kali ke ponsel adik (korban)," bebernya.
Ditambahkannya, sepengetahuannya adiknya hanya sedikit mempuyai teman pria itupun rekannya semasa sekolah.
"Kalau persoalan pribadi dia (korban) cenderung tertutup," imbuhnya.
4. Yang dilakukan Nurul Khotimah sebelum tewas
Agustina juga mengatakan sebelum kejadian saat itu adiknya sedang mengantarkan anak sulungnya sekolah.
Sedangkan, suami korban mengantarkan anak bungsunya ke pondok di Solo, Jawa Tengah.
Diketahui, korban memakai sepeda angin untuk mengantarkan anaknya. Biasanya, korban kembali ke rumah untuk berdagang produk garmen.
Kemudian, menjemput anaknya di sekolah pukul 12.00 WIB.
Tetapi, ketika itu tidak kunjung pulang. Bahkan, karena menunggu lama anak korban diantar oleh gurunya pulang kerumah.
Dikatakannya, pihaknya sempat cemas karena tidak ada kabar dari korban.
Iapun sempat berusaha mencari korban ke rumah teman-temannya.
Hingga pada akhirnya, polisi datang ke rumah orang tua korban.
"Saya berharap kasus ini dapat secepatnya terungkap dan menangkap pelakunya,"tuturnya.
5. Pesan 'Masih Ada Abi'
Baru-baru ini polisi juga menggelar rekonstruksi pembunuhan sadis tersebut.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kediri menemukan sejumlah fakta baru saat rekontruksi kasus pembunuhan Nurul Khotimah, Rabu (24/1/2018).
Ada penambahan reka ulang yang diperagakan oleh tersangka Makrus sebanyak sebanyak 18 adegan.
Penambahan reka ulang yakni sebanyak 11 adegan.
Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Hanif Fatih Wicaksono menjelaskan penambahan adegan reka ulang dilakukan fleksibel sesuai keterangan dari tersangka.
"Untuk reka ulang ini dilakukan 29 adegan," ujarnya.
Setidaknya, pada saat rekonstruksi tersebut tersangka menghubungi korban melalui pesan singkat.
Saat itu korban membalas jika masih ada 'Abi' (suami korban) bernama Sunaryo.
Setelah bercengkrama dengan korban, keduanya menuju ke Kecamatan Ngantru, Tulungagung.
Di tengah perjalanan tersangka berbincang dengan korban terkait masa depan hubungannya.
Namun, korban menolak dan memutuskan mengakhiri hubungannya bersama tersangka.
Sontak, mendengar penjelasan itu Makrus naik pitam, dan menghentikan laju mobilnya.
Di kawasan itulah tersangka turun dari mobil dan berpindah tempat ke jok kursi tengah.
Korban berada di kursi depan samping kemudi.
Tersangka mengambil tali ikat plastik warna biru dari tempat penyimpanan yang berada di belakang kursi.
Tiba-tiba tersangka menjerat korban dari arah belakang.
Dia menjerat leher korban sebanyak dua kali hingga sekarat.
"Tersangka menutup wajah korban memakai kain sorban. Kemudian, menuju ke Kediri," ucap Hanif.