Owner PT KML Memulai Bisnis Ikan Teri, Lalu Merajai Dunia
Mohammad Nadjikh berhasil merintis usaha pengelolaan ikan laut dari unit pengelolaan ikan teri menjadi industri pengelolaan
Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Mohammad Nadjikh berhasil merintis usaha pengelolaan ikan laut dari unit pengelolaan ikan teri menjadi industri pengelolaan ikan tingkat Internasional.
Usaha tersebut telah mempekerjakan lebih dari 2.000 orang, dan 250.000 nelayan seluruh Indonesia.
Mohammad Nadjikh selaku CEO sekaligus owner PT KLM mengatakan, usaha yang ia rintis mulai 18 Agustus 1994 mendirikan PT Kelola Mina Laut (KML), berasal dari sebuah unit pengolahan ikan teri nasi (chirimen) dengan pasar ekspor ke Jepang yang sangat sederhana berdinding bambu seperti 'kandang kuda' di Desa Sobontoro Kecamatan Tambak Boyo Kabupaten Tuban.
Saat ini telah berkembang dengan bisnis usaha KML Food ini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan pengolahan pangan terpadu di Indonesia, yang kantor pusat di Jalan KIG Raya Selatan Kav C-5, Kawasan Industri Gresik. Jawa Timur.
Setelah sukses mengembangkan industri perikanan terpadu yang terlengkap dan sebagai pemain terbesar bisnis perikanan Indonesia.
Baca: Disemprit Panwaslu, Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul - Puti Pastikan Tak Langgar Aturan Kampanye
Kni KML Food berkembang menjadi perusahaan yang berkelas dunia dan tidak hanya produksi hasil laut dan perikanan (seafood) yang meliput unit pengolahan ikan (fish), udang (shrimp), rajungan (crab), teri nasi (chirimen), seafood olahan (value added), surimi, dan baso seafood (fish ball).
Dengan semangat inovasi dan kewirausahaan yang terus dilakukan, serta banyaknya peluang bisnis yang bisa dikembangkan dengan sifat, karakteristik dan model bisnis yang hampir sama dengan bisnis makanan laut yang sudah digeluti saat ini KML Food mengembangkan bisnis sayuran (vegetable).
Baca: Mewah, Tarif Inap Permalam di National Hospital Surabaya Capai Rp 4 Jutaan, Intip Foto-fotonya!
Mulai hortikultura, sayur sayuran, industri penangkapan, perdagangan ikan, pemasaran, distribusi pasar domestik sampai bidang bumbu, yang dikembangkan secara terpadu dari hulu sampai ke hilir dengan menerapkan supply Chain Management, value Chain Management, Marketing dan Branding yang bersaing secara global.
Baca: Begini Kisah dan Kronologi Pelecehan Seksual Wanita di National Hospital Surabaya
Sejak tahun 2014 KML telah bertransformasi menjadi KML Food. Visi KML Food menjadi Perusahaan Makanan Terpadu yang paling Kompetitif dan diharapkan tahun 2020 KML Food menjadi 'Kitchen of Indonesia'.
Untuk tahun 2030 manajemen KML Food memiliki target KML Food menjadi 'Global Food Company'. Dimana produk KML Food menjadi kebanggaan keluarga Indonesia.
"Disetiap dapur dan lemari rumah tangga selalu ada produknya dari KML Food yang beku, siap masak dan saji yang merupakan makanan sehat, makanan kaya nutrisi dan berkualitas tinggi," kata Nadjikh, yang pernah meraih penghargaan Finalis entrepreneur of The Year 2003 dari Ernst & Young, Kamis (25/1/2018).
Sampai saat ini industri makanan terpadu KML Food memiliki beberapa strategic bisnis strategis unit (SBU), diantaranya SBU Penangkapan Mengumpulkan, SBU Sourcing Trading, dengan disiapkan 38 buah kapal, SBU Dried Seafoods ada 20 unit sendiri dan 15 unit mitra.
"Dengan karyawan mencapai dua ribu lebih dan nelayan binaan ada 250.000 lebih. Kita tetap berusaha mensejahterakan masyarakat Indonesia. Sebab, usaha ini adalah padat karya," kata alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB).