Owner PT KML Memulai Bisnis Ikan Teri, Lalu Merajai Dunia
Mohammad Nadjikh berhasil merintis usaha pengelolaan ikan laut dari unit pengelolaan ikan teri menjadi industri pengelolaan
Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
Usaha yang dirintisnya, saat ini terus berkembang, bahkan untuk mengembangkan usahanya, PT KML Food akan membuka saham perdana pada 2018 ini. Hal itu, untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sebab, berbagai usaha pengolahan ikan, mulai kakap merah (Scarlett snapper), ikan karang (coral fish), gurita (octapus sp), tengiri, tuna, udang dan rajungan (crab) terus mengalami peningkatan.
Baca: VIDEO: Usai Dilecehkan Perawat National Hospital, Begini Kondisi Pasien Cantik Saat Datangi Polisi
Di tahun 2013. KML Food telah mengembangkan produk Snack seafood dengan kapasitas produksi 2 ton produksi/hari. Tahun 2014 , KML Food mengembangkan industri vegetable terpadu (edamame, okra, dan aneka sayuran) bisa diolah di Jember, kapasitas produksi 12.000 ton/hari, di Semarang ,3.500 ton/hari dan di Cirebon ada 60.000 ton/hari.
Kemudian diawal tahun 2015, KML Food telah mengembangkan pengolahan produk fish cake yang diberi nama kamaboko dan takoyaki (gurita lapis tepung) lengkap dengan pengolahannya di Gresik 2.000 ton / tahun. "Saat ini, KML Food dari kelas 'Teri menjelma menjadi perusahaan kelas 'kakap' yang meng 'gurita' dengan unit-unit pengolahan yang terbesar diseluruh indonesia," imbuh CEO dan Owner PT KML kelahiran Gresik, 08 Juni 1962. (Surya/Sugiyono).