Prostitusi Pelajar Masih Marak, Modus Operandinya Berubah, Dari Hanya Modal Lagu Hingga . . .
Masih maraknya prostitusi pelajar menjadi keprihatinan banyak pihak. Modus operandinya berubah dan makin berani.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Video mesum seorang pemandu lagu yang bertelanjang dada di ruang karaoke menghebohkan Tulungagung.
Dalam video itu, diyakini si pemandu lagu adalah seorang siswi sebuah SMA Negeri di Tulungagung.
Polisi pun memastikan, pemeran dalam video itu memang seorang pelajar.
Namun polisi masih mendalami video itu, berdasar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Kami sedang mendalami, siapa yang mengambil video itu dan menyebarkannya,” ucap Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo, Senin (29/1/2018).
Di Kantor Pengacara Ternama, Calon Perawat Cantik Beberkan Modus Pelecehan Seksual oleh Dokter
Dibunuh Dengan Cara Sadis, Mayat Pemuda Mojokerto yang Berlumur Darah Dibuang Begitu saja ke Parit
Polisi juga masih melakukan pendalaman. Sebab pelaku dalam video itu masih berstatus pelajar di bawah umur.
Tidak menutup kemungkinan, ada pihak-pihak yang akan dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak.
Mencuatnya video mesum seorang siswi SMA yang menjadi pemandu lagu ini sebenarnya tidak mengejutkan.
Pada Juli 2014, Harian Surya pernah menurunkan tulisan tentang fenomeda pelacuran pelajar di Tulungagung.
Ketika itu para pelajar yang punya pekerjaan sampingan ini, bekerja terang-terangan.
Mereka melayani tamu di hotel-hotel, lewat perantara mucikari.
Viral, Video Panas di Room Karaoke, Pemandu Lagu Tak Pakai Baju Sedang Disawer
Permenhub Bikin Taksi Online Bergolak, Frontage Road di Surabaya Jadi Sasaran
Bukan saja melayani tamu, para pelajar ini juga menjadi simpanan hidung belang.
Penegak hukum dibantu LSM perlindungan anak kemudian melakukan upaya pemberantasan prostusi ini.
Polda Jawa Timur sempat menangkap dua orang perempuan yang mucikari pelajar. Satu di antaranya sedang hamil.
Sejak saat itu pelacuran pelajar seolah menghilang, tidak lagi terang-terangan seperti sebelumnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung Winny Isnaeni mengatakan, segala upaya sudah dilakukan untuk pemberantasan prostitusi anak.
Cari Obat Nyamuk, Pria ini Malah Temukan Istrinya Ditiduri Saudaranya, Akibatnya Mengerikan
Namun sebenarnya fenomena ini tidak hilang, hanya saja mereka mengubah polanya.
“Tetap ada, hanya saja polanya yang sudah berganti. Nah, mencari dan menemukan pola baru mereka sekarang ini yang sulit,” terang Winny.
Pola gerak para pelaku ini yang sangat cepat dan terus berubah. Salah satunya, para pelajar nakal ini beralih menjadi pemandu lagu atau purel.
“Sering kali para pemangku kepentingan merancang strategi, jika sudah ada kasus yang terungkap,” tambah Winny.
Lanjutnya, fenomena prostitusi anak ini memang tidak lepas dari angka perceraian dan angka buruh migran.
Jelang Pernikahan Perut Sudah Hamil Besar, Irene dan Calon Suami Terkena Karma Gara-gara Kucing
Setiap kali angka perceraian naik, maka kasus seksual yang melibatkan anak juga turut naik.
Sedangkan keberadaan buruh migran turut menimbulkan masalah terkati pengasuhan anak.
Karena itu LPA dan pemangku kepentingan tengah menggalakkan “parenting” di tingkat desa.
“Tapi respon masyarakat juga buruk terhadap gerakan parenting ini. Biasanya mereka baru sadar, setelah anaknya jadi korban,” pungkas Winny. (Surya/David Yohanes)