Gerhana Bulan
'Super Blood Moon' Nanti Malam! Gini Cara Jepretnya Pakai Smartphone Android
Ingin Abadikan 'Super Blood Moon' Tapi Cuma Punya Smartphone Android? Jangan Khawatir, Ini Tips agar dapat jepretan sempurna.
TRIBUNJATIM.COM - Jangan sampai lupa, fenomena alam yang belum tentu terjadi 100 tahun sekali, yakni 'Super Blood Moon' akan terjadi nanti malam, Rabu (31/1/2018).
Bulan di langit akan menunjukkan tiga fenomena sekaligus, yaitu supermoon, blue moon, dan gerhana bulan.
Oleh karena itu, lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, menamainya sebagai “ super blue blood moon”.
Kamu yang ada di sejumlah kawasan di Indonesia, termasuk di sejumlah tempat di Jawa Timur pun berkesempatan melihat fenomena tersebut.
(Gomes de Oliveira Salut Pada Lima Anak Barunya di Madura United)
Bila ada kesempatan, jangan lupa siapkan alat rekam gambar untuk mengabadikannya.
Untuk mengabadikan Super Blue Blood Moon, idealnya memakai kamera DSLR atau mirrorless dengan lensa telephoto untuk menghasilkan foto bulan berukuran besar seperti di atas.
Namun tak perlu berkecil hati, kamu yang punya Smartphone tipe Android juga bisa menjepret “super blue blood moon” dengan sempurna.
Kuncinya, menurut fotografer senior NASA, Bill Ingall, adalah memadukan Bulan dengan lingkungan sekitar, termasuk foreground(latar depan) yang menarik.
Jangan memotret hanya bulan saja tanpa ada obyek lain. “Misalnya, bisa di lingkungan perkotaan yang sedikit terang,” ujar Ingall di laman NASA.
Latar depan bisa berupa obyek-obyek menarik, seperti misalnya landmark setempat untuk menunjukkan lokasi pengambilan gambar Super Blue Blood Moon.
(Kenalan Yuk Sama 3 Member Baru NCT, Foto-fotonya Dijamin Bikin Cewek Klepek-klepek)
Apalagi yang bisa dilakukan agar hasilnya lebih maksimal?
Aplikasi bawaan di ponsel Android memiliki antarmuka bervariasi, tergantung merek dan tipe perangkat.
Secara umum ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan ke sebagian besar berangkat Android.
1. Matikan flash.
Fitur flash hanya akan menerangi obyek yang dekat dari ponsel dan tidak berpengaruh pada bulan.
Switch untuk menghidupkan atau mematikan flash biasanya ditandai ikon bergambar petir.
2. Gunakan mode “manual”. Sebagain ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut. Biasanya di mode manual ini pengguna bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).
3. Atur white balance.
Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.
Fotografer NASA Bill Ingall biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari, karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari.
Opsi white balance biasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.
(Dikenal Tak Punya Geng, Nagita Slavina Bikin Syok Saat Kepergok Arisan Sosialita, Jumlahnya Wow!)
4. Atur kecepatan rana dan ISO di angka rendah.
Agar kualitas maksimal, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diiatur ke angka rendah.
Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena goyangan.
Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang tidak bergoyang.
5. Gunakan format RAW (DNG).
Beberapa model Android menyediakan opsi penyimpanan gambar dalam format RAW (DNG) yang jauh lebih fleksibel saat editing ketimbang JPEG standar.
Opsi format RAW biasanya tersimpan dalam menu Settings di aplikasi kamera bawaan.
6. Zoom in jika perlu.
Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.
Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera.
Zoom in sebaiknya tak lebih dari 2 kali untuk menjaga kualitas gambar. Sesuaikan zoom dengan keinginan kompoisis gambar.
(Dikenal Tak Punya Geng, Nagita Slavina Bikin Syok Saat Kepergok Arisan Sosialita, Jumlahnya Wow!)
7. Atur exposure.
Banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar.
Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.
Selesai menjepret Super Blue Blood Moon dengan iPhone atau ponsel Android, ada baiknya foto diolah lebih lanjut agar tampak lebih indah dengan aplikasi image editing yang banyak tersedia di toko aplikasi masing-masing platform.
Beberapa aplikasi image editor yang terkenal antara lain Adobe Lightroom dan Snapseed.
Dua aplikasi ini juga telah mendukung editing gambar dengan format RAW yang jauh lebih fleksibel dibanding JPEG.
Berita ini sebelumnya telah dimuat di Kompas.com dengan judul Tips Memotret "Super Blue Blood Moon" dengan Smartphone