Gus Ipul Mbak Puti Menuju Grahadi
Puti Guntur Kunjungi Trenggalek, Muhammad Nur Arifin: Dalam Dirinya Warisi Darah Bung Karno
Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno berkunjung ke Kabupaten Trenggalek dalam rangka safari politik.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno berkunjung ke Kabupaten Trenggalek dalam rangka safari politik di daerah mataraman, Senin (5/2/2018).
Ia bersama Bupati Ngawi, Budi 'Kanang' Sulistyono dan Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari disambut oleh Wakil Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin.
Rombongan tersebut langsung menuju ke Ponpes Subulus Salam di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, untuk bertemu dengan para kiai dan ulama yang sudah berkumpul di Ponpes tersebut.
Sebagai tuan rumah, Muhammad Nur Arifin mengatakan senang dengan kunjungan tersebut terlebih lagi Puti tidak lupa untuk mengunjungi pesantren yang ada di Trenggalek.
“Ini silaturahmi para ulama, santri, tokoh masyarakat, dan segenap elemen di Trenggalek dengan Mbak Puti setelah ditetapkan sebagai Cawagub Jawa Timur,” kata Nur Arifin.
Dalam kunjungan tersebut, Nur Arifin juga menceritakan bahwa Ponpes Subulus Salam didirikan 1942, zaman Jepang.
“Dahulu pendiri pondok ikut berjuang di masa kemerdekaan. Ini menunjukkan bahwa pondok pesantren didirikan ulama yang nasionalis,” kata Nur Arifin.
Di depan para hadirin, Nur Arifin juga tak lupa memperkenalkan Puti sebagai cucu Bung Karno, seorang proklamator kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI.
“Pada diri Mbak Puti mewarisi darah Bung Karno. Kami berharap untuk membumikan ajaran Bung Karno,” kata Nur Arifin yang bertekad akan bekerja keras untuk memenangkan pasangan Gus Ipul - Mbak Puti di Kabupaten Trenggalek.
Tak mau kalah dengan Nur Arifin, Puti yang naik panggung juga menyebut gaya Nur Arifin mirip dengan Kusno.
“Itu nama Bung Karno saat muda. Mas Ipin mirip,” kata Puti.
Dalam sambutannya, Puti juga mengatakan bahwa tugasnya saat ini bukanlah tugas yang ringan.
“Tapi saya tidak berjalan sendiri. Di samping saya, ada para kiai, bu nyai, warga Trenggalek. Maka, tugas ini, Insha Allah bisa dilaksanakan,” kata Puti.