Pilgub Jatim 2018
Berperan Penting Antar Gus Dur-Mega Jadi Presiden dan Wapres, ini Pesan Khofifah ke Warga PKB-PDIP
Meski tak diusung PKB dan PDIP, Khofifah mengaku warga dua partai ini ada alasan untuk memilihkan, atas perannya membantu Gus Dur dan Mega.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
"Saat itu yang dibutuhkan adalah surat pernyataan kelakuan baik yang ditandatangani kapolres, lalu surat pernyataan tidak sedang dalam kondisi utang ke negara yang ditandatangani kepala PTUN, dan tidak sedang dalam pidana, yang harus ditandatangani oleh kepala Pengadilan Negeri. Mbak Yeni menjawab, wah bagaimana mbak Khofifah ini sudah lewat tengah malam," kata Khofifah.
Jika ada orang yang paling bingung saat itu, dikatakan Khofifah adalah dirinya. Ia mencoba mengontak sejumlah orang juga tidak bisa membantu. Namun, menurutnya jika tidak karena kewalian Gus Dur, maka keajaiban di MPR tidak akan terjadi.
"Pukul setengah empat pagi saya sowan ke Gus Dur. Saya bilang, Gus Dur, saya nyuwun tapak astho (tanda tangan), saya bacakan ya Gus Dur, nama KH Abdur Rahman Wahid, alamat Ciganjur, menyatakan saya berkelakuan baik. Nggih, jawab Gus Dur. Lalu saya bilang, masih ada lagi Gus Dur, surat lagi, sata bacakan nggih Gus Dur, saya KH Abdurrahman Wahid tidak sedang dalam pidana, ditandatangi sendiri. Begitu juga dengan surat yang terakhir," tegas Khofifah.
Nyono Resmi Cabup Jombang Saat DItahan KPK, Istrinya Akan Tampil Mewakili Sang Incumbent
Dinas Pendidikan Larang Siswa di Jatim Rayakan Valentine
Proses pun terus berjalan, wanita yang juga Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur itu mengatakan, sekitar pukul 04.30 WIB, saat itu ia langsung ke Ketua Fraksi MPR untuk menyerahkan berkas Gus Dur akan mencalonkan diri sebagai presiden.
"Setengah tujuh pagi saya sudah di sana. Yang tau Gus Dur mencalonkan diri sebagai presiden dan mau mengantar adalah hanya Ketua Maarif NU. Yang lain tidak mau, karena memang tidak ingin Gus Dur jadi presiden," kata Khofifah.
Proses berlanjut ke verifikasi berkas. Amin Rais mengatakan dalam sidang. bahwa verifikasi akan dilakukan oleh Sekjend MPR.
"Orang Indonesia yang tau administrasi Gus Dur itu ya saya. Saya sudah jantungan, kalau sampai Gus Dur dinyatakan tak memenuhi syarat, saya yang akan dimarahi banyak orang. Padahal beliau dawuhnya memang setengah satu pagi," ceritanya.
Namun, disitulah Khofifah mengatakan kewalian Gus Dur. Berkas Gus Dur dinyatakan terverifikasi, dan dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat.
Saat itu, ada dua yang ditetapkan sebagai capres. Yaitu Megawati Soekarno Putri dan KH Abdurrahman Wahid. Sedangkan Yusril Izza Mahendra sudah mundur.
"Singkat cerita Alhamdulillah Gus Dur menang. Sejarah mencatat Presiden RI sudah pernah dijabat oleh kiai NU. Tapi sejarah Jawa Timur belum pernah dipimpin kader NU. Belum ada," tegas Khofifah disambut sorak jamaah.
Usai Hajar Gurunya Hingga Tewas, Siswa ini Sempat Hilang Misterius, Pilih Beraksi Pas Tengah Malam
Bakar Istri Hidup-hidup Gara-gara Cupang, Pria ini Kena Karma Selama Sembilan Tahun
Tidak berhenti di sana, Khofifah kembali mendapat mandat dari Gus Dur. Tepat pukul dua siang, Khofifah mengatakan ia mendapatkan perintah dari presiden Gus Dur untuk menyiapkan lima calon wakil presiden.