Pantang Menyerah, Kakek di Surabaya ini Jualan Roti Untuk Bertahan Hidup, Ini Kisahnya
Di usianya yang tak lagi muda, Arifin bertahan hidup dengan berjualan roti waffel dan tinggal di sebuah surau di Bratang Gede, Surabaya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Yoni Iskandar
Sebelum berjualan di Jalan Jemur Andayani, Arifin bercerita jika sempat berjualan di Jalan Diponegoro. Namun tidak diperbolehkan oleh petuggas satpol PP, karena bisa mengganggu lalu lintas.
"Waktu itu dibawa sama petugas naik motor, saya bilang kalau jualan tidak mencuri kenapa diangkut. Sempat dimintai KTP, mereka mengira saya bukan warga Surabaya, akhirnya pindah jualan di Jemur Andayani sudah 5 tahun. Saya nggak mengganggu lalu lintas, dan nggak minta-minta, sungguh hanya jualan waffel," katanya.
Baca: Mendapat Dukungan Jokowi, Puti Guntur Yakin Dulang Banyak Suara di Pilgub Jatim
Meski kadang capek dan lelah harus menanggung hidup sendiri, namun Arifin tidak mau berlama-lama mengeluh.
"Ya ini bentuk syukur dan terima kasih saya kepada Allah, sudah diberikan sehat tidak sakit aneh-aneh. Bisa makan dengan hasil uang sendiri dan bisa beribadah dengan khuusyuk di mushalla. Itu saja sudah alhamdulillah," katanya penuh syukur. Pipit Maulidiya
Arifin (70) kala bersiap menjajakan daangannya, kue waffel berbentuk hati.(Pipit Maulidiya)