Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kebangkitan Persebaya yang Telat dan Cerdiknya Arema FC dengan Skema Serangan Balik

Kekalahan perdana ini harus dibayar mahal oleh Persebaya Surabaya karena gugur dari rival beratnya dalam laga semi final.

Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Alga W
Instagram
Pencetak gol kedua Arema FC Hanif Sjahbandi saat berusaha menghadang pemain Persebaya Misbakus Solikin dalam babak semifinal Piala Gubernur Kaltim 2018, pada Jumat (2/2/2018). Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Palaran, Samarinda Arema FC unggul 2-0 atas Persebaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tertinggal satu gol dari Thiago Furtuoso, membuat sang pelatih, Alfredo Vera merubah total komposisi Persebaya pada menit 70.

Sisa dua dari empat pergantian, langsung dimanfaatkan Alfredo Vera memasukan dua pemain bertipe menyerang.

Setelah sebelumnya masuk Rendi Irwan dan M. Sidik menggantikan Misbakhus Solikin dan Abu Rizal.

Kemudian masuk lagi Irfan Jaya dan Oktavianus Fernando menggantikan Rishadi Fauzi dan Osvaldo Haay.

8 Artis Ini Berhasil Bangkit Usai Kariernya Hancur Akibat Narkoba, No 8 Jadi Artis Terkaya Indonesia

Masuknya dua pemain ini terbukti menambah daya serang Persebaya yang di sepanjang pertandingan mengalami kebuntuan.

Dua sisi sayap Persebaya yang tadinya sulit masuk ke pertahanan, seketika hidup oleh Irfan Jaya di kanan dan Oktavianus Fernando di kiri untuk menyodorkan beberapa umpan.

Namun, upaya dari Feri Pahabol sebagai target man, berkali-kali mampu digagalkan oleh dua tembok kokoh Arema FC, Arthur Cunha dan Atayew.

Kalaupun lolos, ada Kartika Aji, kiper Arema FC yang berkali-kali menunjukan keputusan tepat untuk menutup laju bola.

7 Fakta Cupi Cupita, Pedangdut Pelantun Goyang Anti Narkoba yang Dikabarkan Terjerat Kasus Narkoba

Merespon serangan Bajul Ijo, membuat Joko Susilo merubah skema permainan anak asuhnya menjadi tim yang bertahan.

Praktis, hanya Rivaldi saja pemain Arema FC yang berada di baris depan dalam wilayah pertahanan Persebaya.

Sisanya, berada di baris pertahanan, lima di dalam kotak pinalti dan empat tipis di luar kotak menerapkan 'man to man marking' ke pemain Persebaya.

Biasa Bermake Up, Wajah Asli Roro Fitria Saat Dipenjara Nyaris Tak Dikenali, Ini Kata Mbah Mijan

Waktu yang kian mepet (menit 80-an) membuat Persebaya menyerang secara bertubi-tubi dengan bola pendek cepatnya.

Namun kerja sama antara Irfan Jaya, Feri Pahabol, Oktavianus Fernando, dan Rendi Irwan, belum mampu menembus kokohnya benteng yang dibangun Arema FC.

Terlalu asik menyerang, Singo Edan melakukan transisi serangan balik cepat yang praktis menyisakan M Sidik dan Alfonsius Kelvan saja dari Persebaya di belakang.

Mengaku Suka Kalap Saat Beli Baju, Nia Ramadhani Buka-bukaan Soal Uang Jatah dari Suaminya

Petaka kedua bagi Persebaya kemudian terjadi lagi melalui sundulan Hanif Syahbandi memanfaatkan bola crossing dari sisi kiri pertahanan Persebaya.

Hanif yang berdiri bebas tanpa pengawalan sukses melesatkan bola menjadi gol kedua untuk Arema FC pada menit 85.

Skor 2-0 untuk keunggulan Arema FC atas Persebaya bertahan hingga akhir laga dan membuat Singo Edan lolos ke babak final Piala Gubernur Kaltim.

Kekalahan perdana ini harus dibayar mahal oleh Persebaya Surabaya karena gugur dari rival beratnya dalam laga semi final.

Dari Gadis Indigo Merinding Baca Kondisi Indonesia Tahun 2019 Sampai Hujan Uang di Jakarta

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved