Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Toko Pakaian Arisan Ce Nying-nying di Kota Blitar Sudah Diambilalih

EK (27), pemilik arisan Ce Nying-nying sudah mengalihkan pengelolaan toko pakaian dalam wanitanya di Jalan Veteran, Kota Blitar, ke orang lain

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
Surya/ Samsul hadi
Toko pakaian dalam wanita di Jl Veteran, Kota Blitar, terlihat buka, Senin (5/3/2018). Toko itu sekarang sudah bukan milik EK, tapi diambilalih oleh salah satu member arisan. 

"Dulu, sebagian peserta arisan memang datang ke toko ini untuk mendaftar. Mereka mengira toko ini masih milik EK, makanya masih datang ke sini," ujarnya.

Baca: Padahal Belum Resmi Dirilis, Pemesanan Mini Album Terbaru Wanna One Sudah Capai 700 Ribu Stok!

Sebelumnya, Toko Istana di Jl Veteran, Kota Blitar, terlihat tertutup, Minggu (4/3/2018). Toko pakaian dalam wanita itu milik EK (27), owner arisan Ce Nying-nying yang sekarang dilaporkan beberapa membernya ke polisi karena diduga melakukan penipuan.

Toko pakaian dalam wanita itu tidak terlalu besar. Di bagian atas toko terdapat banner bertuliskan Istana Underwear dan gambar dua perempuan memakai pakaian dalam.

Tulisan pada banner didominasi warna merah muda. Pintu toko jenis pintu harmonika berwarna hijau.

Toko pakaian dalam wanita milik EK itu berada di sebelah barat Jalan Veteran, Kota Blitar. Sedangkan, EK sendiri tercatat sebagai warga Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Di toko itu, biasanya EK menerima para peserta arisan Ce Nying-nying. Para calon peserta yang tergiur dengan iklan arisan di media sosial Facebook, biasanya akan datang ke toko itu untuk mendaftar. Toko itu selalu ramai dikunjungi para ibu-ibu muda.

Sekadar diketahui, EK merupakan owner arisan Ce Nying-nying. Arisan itu menawarkan arisan uang, sepeda motor, dan mobil. Arisan Ce Nying-nying baru dilaunching sekitar Oktober 2017. Belakangan, beberapa peserta arisan melaporkan EK ke Polres Blitar Kota.

Baca: Penari Latar Madonna, Eko Supriyanto akan Buat Laboratorium Seni di Banyuwangi

Korban merasa ditipu dengan arisan itu. Beberapa korban yang ikut arisan mobil sampai sekarang belum mendapatkan barang tersebut.

Padahal, para korban sudah menyetor uang masing Rp 50 juta ke EK. Seharusnya, sebagian korban mulai menerima mobil pada Februari 2018. (Surya/Samsul hadi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved