Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

6 Fakta Sir William Henry Perkin, Sosok Penemu Pewarna Sintetis yang Bikin Dunia 'Mabuk' Warna Ungu!

Gara-gara Sir William Henry Perkin, dunia jadi mabuk warna ungu yang romantis, seperti apa sosoknya?

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
Tribunnews.com
Sir William Henry Perkin 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Laman penelusuran Google menampilkan ilustrasi segerombolan orang pada Senin (12/3/2018).

Rupanya, Google Doodle itu untuk merayakan ulang tahun Sir William Henry Perkin ke-180.

Curhatan Ibu Tentang Alat Kontrasepsi Diletakkan Meja Kasir Viral, Pertanyaan Anaknya Bikin Ngakak

Sir William Henry Perkin merupakan sosok yang akan selalu dikenang dalam sejarah sebagai penemu pewarna sintetis pertama di dunia.

Ia menemukan pewarna sintesis setelah gagal mensintesis kinina sebagai obat malaria.

Lantas seperti apa sosok Sir William Henry Perkin?

Dilansir dari berbagai sumber artikel, berikut beberapa fakta sosoknya.

Seorang Ayah Tegalsari Surabaya 7 Tahun Setubuhi Anak Tiri, Saat Korban Laporan Ibunya Tak Percaya

1. Latar belakang keluarga

Sir William Henry Perkin dibesarkan dalam keluarga yang sederhana.

Ayahnya, George Perkin, merupakan seorang tukang kayu.

Sir William Henry Perkin merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara.

Meski hanya sebagai tukang kayu, ayah Sir William tetap memperhatian pendidikan anak-anaknya.

Masa Lalu Via Vallen Saat ke Jakarta di Hotel Dikuak Pria Ini dan Disebut Kacang Lupa Kulitnya

2. Ahli kimia

Sir William Henry Perkin awalnya seorang ahli kimia.

Pada 1853, Sir William Henry Perkin masuk Royal College of Chemistry, London.

William Henry Perkin belajar di bawah bimbingan August Wilhelm von Hofmann, seorang ahli kimia asal Jerman.

Saat menjadi mahasiswa, William Henru menjadi tim peneliti dan seorang asisen dosen di labiratorium.

8 Fakta Tewasnya Nenek di Trenggalek yang Dicekoki Air Gara-gara Roh Jahat, No 7 Ungkap Hal Aneh

3. Gagal menemukan vaksin malaria

Kala itu, penyakit malaria tengah marak menyerang masyarakat luas.

William Henry pun mencari formula penangkal penyakit malaria bersama tim peneliti di bawah bimbingan Hofmann.

Sayangnya, penelitian mereka gagal dan tak menemukan hasil memuaskan.

Jonas Rivanno Diterpa Isu Tak Sedap, Tiga Video Ini Ungkap Kabar Pernikahannya dengan Asmirandah

4. Menemukan pewarna sintesis

Setelah kegagalan timnya dalam menjadi penangkal penyakit malaria, William Henry tak sengaja menemukan pewarna sintesis buatan 'mauvenine' untuk pakaian.

Hal itu bermula ketika ia membersihkan semua kotoran hitam dari gelas kimia setelah percobaan yang gagal.

Sedangkan pembimbingnya, Hofmann, kala itu sibuk mencari rumusan kimia guna menghasilkan obat penangkal penyakit malaria.

Sehingga, William Henry yang statusnya mahasiswa muda, memiliki tugas membersihkan banyak aparatus kotor dari percobaan pembimbingnya tersebut.

Penuh Rasa Sakit, Begini Potret Tahap Penyembuhan Wanita Korea Selatan Pasca Operasi Plastik

Ia menemukan zat berwarna ungu dengan sifat pewarnaan yang sangat bagus dan begitu jelas, suatu hal yang tak pernah ia lihat sepanjang hidupnya.

Karena penemuan yang tak disengajanya ini, William kemudian memusatkan perhatiannya pada zat tersebut.

Upaya-upaya mulai dari pembuatan ulang zat tersebut pun ia lakukan.

Berkali-kali mencoba, William akhirnya menemukan formula yang tepat untuk mereplikasinya.

11 Gaun Terburuk Red Carpet Oscar 2018, dari yang Mirip Kemoceng Sampai Rumbai-rumbai Mengganggu

Akhirnya ia mematenkan temuannya dan mengkomersialisasikan hasil risetnya.

Hasil penemuannya tersebut ia namakan mauveine atau dikenal juga dengan ungu anilin (aniline purple), atau Tyrian Purple.

Hingga kini, Mauveine menjadi basis sekaligus pionir dalam perkembangan industri pewarna buatan.

Selalu Berpakaian Terbuka, Artis Ini Sering Masuk Daftar Gaun Terburuk Ajang Penghargaan, No 2 Parah

Mauveine
Mauveine ()

Astaga, Aktor Reza Rahadian Diduga Alami Kecelakaan, Lihat Detik-detik Dirinya Keluar dari Mobil

5. Menyebarkan tren warna ungu

Tahun 1856, Sir William Henry Perkin mendapatkan hak paten untuk memproduksi pewarna sintetis ini.

Satu tahun setelahnya, ia mendirikan pabrik dekat Harrow bersama ayah dan saudaranya.

Pabrik tekstilnya tersebut berkembang pesat kala itu.

Pakaian berwarna ungu pun menjadi tren dan mewabah di kalangan masyarakat Inggris berkat jasa William.

Penata Rias Ternama Dhirman Putra Merasa Ditipu Klien, Alasan di Baliknya Bikin Netizen Ikut Geram

Sir William Henry Perkin kemudian memutar otak untuk membuat Mauvenine dengan harga yang lebih murah, sehingga warna ungu ini menjadi lebih mudah diakses dan didapat.

Alhasil, tren fashion berwarna ungu menjadi marak kala itu.

Bahkan Ratu Victoria sendiri mengenakan gaun ungu muda saat menghadiri Pameran Kerajaan pada 1862.

Rico Verald Disebut Telantarkan Istri Sah dan Anaknya di Kerinci 12 Tahun Silam, Begini Masa Lalunya

Biasa Bermake Up, Wajah Asli Roro Fitria Saat Dipenjara Nyaris Tak Dikenali, Ini Kata Mbah Mijan

6. Mendapat gelar bangsawan

Dalam perkembangannya, reaksi atau zat yang ditemukan William Henry Perkin juga digunakan untuk mensintesis kumarin yang menghasilkan parfum buatan pertama di dunia.

Berkat penemuannya tersebut, William Henry Perkin mendapat gelar bangsawan pada tahun 1906.

Bersamaan dengan itu, William Henry merayakan peringatan 50 tahun penemuannya untuk Mauveine.

Mengaku Suka Kalap Saat Beli Baju, Nia Ramadhani Buka-bukaan Soal Uang Jatah dari Suaminya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved