Pilgub Jatim 2018
Kunjungi Jember, Puti Soekarno Janjikan Peningkatan Infrastruktur Untuk Ponpes di Jatim
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno mengunjungi madrasah yang terdampak bencana angin puting beliung di Jember
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno mengunjungi madrasah yang terdampak bencana angin puting beliung di Jember, Senin (12/3/2018).
Tepatnya, di Pondok Pesantren Al Mubarokah, Pakusari, Jember. Untuk diketahui, pasca bencana alam puting beliung yang terjadi pada beberapa waktu lalu, tiga kelas ambruk. Yakni kelas 4,5, dan kelas 6.
Usai datang, Puti langsung meninjau masing-masing kelas yang roboh. Ia juga sesekali berbincang dengan para pengasuh serta siswa.
Puti pun menjelaskan bahwa satu di antara permasalahan sekolah di Jatim adalah terkait infrastruktur yang kurang memadai. Khususnya, untuk pondok pesantren dan madrasah.
Baca: Patok Harga Umrah Cuma Rp 14 Juta, Ini 6 Cara First Travel Tipu Jamaah, No 3 Sungguh Dahsyat
Sehingga, pihaknya pun memasukkan program peningkatan sarana prasarana sekolah dalam skala prioritas pemerintahannya kelak andai terpilih.
"Sarana prasaran yang memadai harus disiapkan agar para siswa nyaman untuk bersekolah dan belajar. Sekolah bisa menjadi tempat untuk belajar tenteng ilmu, etika, dan moral," urai Puti di sela kunjungannya, Senin (12/3/2018).
"Namun, ketika kami melihat sarana dan prasaran kurang memadahi dan memprihatinkan, bagaimana siswanya bisa belajar dengan baik? Ini atapnya ada yang mau roboh, hujan siswa kehujanan, panas akan kepanasan," jelas kandidat nomor urut dua ini.
Baca: Viral Video Aksi Kekerasan Siswa Sidoarjo, Polisi dan Dinas Pendidikan Turun Tangan
Oleh karenanya, di dalam program peningkatan pendidikan yang digagas pihaknya, infrastruktur menjadi salah satu yang akan ia optimalkan. "Kami bersama Gus Ipul akan berusaha menyelesaikan masalah ini. Tentu, selain juga membenahi kurikulum dan memperhatikan kesejahteraan para pendidik," jelasnya.
Khusus untuk pondok pesantren Al Mubarokah yang roboh, pihaknya juga telah menyiapkan bantuan.
"Kami telah berkomunikasi dengan pengasuh ponpes. Kami siapkan bantuan untuk bisa mengurangi beban sekolah," jelasnya.
Pasca kerusakan tersebut, 42 siswa dari tiga kelas itu akhirnya terhambat dalam mengikuti sekolahnya.
Mereka terpaksa berbagi kelas dengan siswa lain di sekolah yang memiliki total 97 siswa ini.
"Sementara untuk kelas, kami antisipasi dengan menyekat-nyekat. Ini tentu meresehakan para siswa. Apalagi, untuk kelas 6 sebentar lagi ujian," ujar pengasuh pondok pesantren, Rohmatullah.