Entaskan Kemiskinan, Pemkot Surabaya Targetkan 1.038 Perbaikan Rumah Tak Layak Huni

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Entaskan kemiskinan di Kota Surabaya, Pemerintah Kota targetkan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1.038 unit dan 1.000 unit jamban.

Perbaikan tersebut merupakan bagian dari program terpadu Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).

Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat dan RSDK Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Agus Rosid mengatakan, pelaksanaan RSDK di tahun ini dianggarkan dana berbeda berdasarkan dengan klasternya.

Besaran anggaran tiap unit rumah antara Rp 5 juta, Rp 15 juta, Rp 25 juta, sampai dengan Rp 30 juta.

(6 Hal yang Dialami Jennifer Dunn Saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Mulai Lemas hingga Kulitnya Lecet)

"Nantinya kita intervensi berdasarkan klasternya, jadi masing-masing rumah kita lihat dulu berdasarkan tingkat kerusakan," kata Rosid, saat ditemui di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis, (15/03/2018).

Dari masing-masing anggaran tersebut, lanjut Rosid, untuk lama waktu pengerjaannya akan disesuaikan dengan besarnya jumlah anggaran yang sebelumnya telah ditentukan.

Misalkan untuk anggaran sebesar Rp 5 juta, pengerjaan akan dilaksanakan selama enam hari, Rp 15 juta akan dikerjakan selama 12 hari, dan untuk anggaran sebesar Rp 25 juta akan dikerjakan selama 16 hari.

(Percantik Tata Ruang Kota, Bola Warna-warni Hiasi Trotoar Surabaya)

Sedangkan untuk anggaran sebesar Rp 30 juta nanti akan dilaksanakan dalam kurun waktu 19 hari.

"Sementara itu pada pengerjaan jamban, tiap unit akan dianggarkan sebesar RP 3 juta, dengan lama pengerjaan dalam kurun waktu empat hari,” urainya.

Program RSDK dianggap mampu mengurangi beban masyarakat dan mengentas kemiskinan.

Pada tahun 2017, sebanyak 1.444 unit RTLH ditambah dengan perbaikan 187 unit jamban berhasil dilakukan.

(Usai Insiden Penembakan Mobil Pejabat, GP Ansor dan Pemuda Pusura Datangi Pemkot Surabaya)