Selain Bikin Matahari Jadi Lebih Terik, Inilah Dampak Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
Hari Tanpa Bayangan terjadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, hari ini saat tengah hari waktu setempat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Hari Tanpa Bayangan menjadi bahan pembicaraan publik hingga hari ini, Rabu (21/3/2018).
Diketahui, fenomena tersebut terjadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, hari ini saat tengah hari waktu setempat.
Di hari ini, matahari akan berada tepat di atas ekuator (khatulistiwa).
(Telur Berdiri Tegak di Hari Tanpa Bayangan, Berkaitan dengan Tradisi Tionghoa? Ini Penjelasannya)
Di waktu fenomena ini terjadi, manusia akan melihat bayangan mereka "menghilang" sejenak.

Jika seseorang berada di wilayah khatulistiwa saat siang hari, Matahari akan berada hampir tepat di atas kepala sehingga mengakibatkan tidak adanya bayangan.
Istilahnya yaitu Hari Nir bayangan alias Hari Tanpa Bayangan.
(Dulu Dilindungi, Badak Putih Utara Sudan Disuntik Mati, Respons Mike Lewis Bikin Netizen Ikut Sedih)
Fenomena ini terjadi setahun dua kali.
Dilansir dari Kompas.com, untuk Jakarta, fenomena tersebut akan terjadi pada tengah hari setiap tanggal 4 Maret dan 8 Oktober.
Sementara di Belitung, fenomena ini terjadi pada setiap tanggal 13 Maret dan 1 Oktober.
(5 Fakta Jaringan Pembobol Kartu Kredit di Jatim, Anggota Hacker Kolam Tuyul hingga Caranya Beraksi)
Hal serupa juga terjadi di Kota Sabang pada tanggal 5 April dan 8 September, dan Kota Solo setiap tanggal 1 Maret dan 18 Oktober.
Fenomena ini rupanya bukan tanpa dampak bagi Indonesia.
Akun Instagram resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) RI, @lapan_ri, mengunggah postingan penjelasan dan dampak hari tanpa bayangan.
(Tak Hanya Guillermo Haro, Inilah 4 Astronom Hebat dan Terkenal di Dunia yang Wajib Kamu Tahu!)
Yang pertama adalah matahari menjadi lebih terik.
Matahari melintas di atas kepala sehingga saat itu matahari lebih terik (~9%) dibandingkan saat solstice.

Solstice merupakan momen saat matahari berada di titik paling utara dan paling selatan.
Solstice menandai puncak musim panas atau musim dingin.
Tidak ada perubahan kecepatan/percepatan di bumi/matahari saat fenomena ini.
(Anggota Hacker Kolam Tuyul Bobol Kartu Kredit hingga Potret Cantik Polwan yang Nyamar Jadi PSK)
Kedua, terjadi pula perubahan musim di Indonesia.
Perubahan posisi tampak matahari menyebabkan perubahan musim di bumi, misalnya empat musim di daerah subtropis dan juga musim kering-basah di wilayah Indonesia.