Sabtu Suci - Hari Terakhir dalam Pekan Suci sebagai Persiapan Perayaan Paskah, Apa Maknanya?
Umat Nasrani merayakan Sabtu Suci, pada Sabtu (31/3/2018). Sabtu Suci adalah hari setelah Jumat Agung dan sebelum Minggu Paskah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Umat Nasrani merayakan Sabtu Suci, pada Sabtu (31/3/2018).
Dilansir dari Wikipedia, Sabtu Suci adalah hari setelah Jumat Agung dan sebelum Minggu Paskah.
Kemarin, Jumat (30/3/2018) adalah perayaan Jumat Agung.
Dilansir dari TribunJogja, Jumat Agung adalah peringatan ketika Yesus disalibkan untuk membayar hukuman atas dosa-dosa, dan memberikan keselamatan kepada semua orang melalui kebangkitan-Nya dari kematian.
(Libur Panjang Paskah, Polrestabes Surabaya Tingkatkan Patroli di Kota Pahlawan)
Dalam perayaan hari tersebut, banyak gereja yang akan menggelar berbagai perayaan atau acara.
Dikutip dari TribunMedan, arti Jumat Agung adalah bahwa pada hari Jumat dirayakan hari wafatnya Yesus Kristus di kayu salib setelah diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi.
Setelah menjalani penyiksaan dan penderitaan, akhirnya Yesus mati di Bukit Golgota di atas kayu salib.
(Menghias Telur Paskah Unik dan Aman Dikonsumsi, Bentuk Hiasannya Lucu-lucu)
Kematian Yesus di atas kayu salib itu diimani oleh umat Kristen sebagai bentuk penebusan dosa umat manusia, maka itulah disebut dengan Jumat Agung.

Sedangkan Sabtu Suci merupakan hari terakhir dalam Pekan Suci yang dirayakan oleh orang Kristen sebagai persiapan perayaan Paskah.
Hari Sabtu Suci memperingati pada saat tubuh Yesus Kristus dibaringkan dikubur setelah pada hari Jumat Agung mati disalibkan.
(Persija Vs Arema FC, Singo Edan Antisipasi Kesalahan di Menit Akhir Saat Hadapi Macan Kemayoran)
Keesokan harinya (Paskah) Yesus bangkit dari kematiannya.
Lalu apa makna Sabtu Suci?

Sabtu Suci sendiri kerap dimaknai sebagai Perayaan Malam Paskah.
Malam Paskah adalah malam suci kebangkitan Tuhan, yang juga merupakan puncak dari rangkaian Tri Hari Suci.
Melansir dari tuhanyesus.org, Sabtu Suci mewakili waktu yang kita habiskan untuk menantikan Tuhan “memindahkan” kita dari kesedihan pada Jumat Agung ke kebahagiaan pada Minggu Paskah.
(4 Fakta Jumat Agung yang Wajib Kamu Tahu, dari Alasan Disebut Good Friday hingga Cara Menyambutnya)
Dilansir dari TribunSolo, berikut penjelasannya:
1. Yesus tidak tergantung di salib dalam waktu lama seperti yang umumnya terjadi pada orang-orang yang disalibkan prajurit Romawi.
Dia cepat-cepat diturunkan dari salib setelah menyerahkan nyawaNya, dan langsung dikuburkan.
TubuhNya tetap berbentuk mayat sampai Minggu pagi (Markus 16:9).
2. Walaupun tubuh Yesus tetap berada di dalam kubur sampai Minggu Paskah, rohNya tidak berada di situ.
Beberapa waktu setelah tubuhNya dibungkus kain linen, diberi minyak dan rempah-rempah, dan kuburNya ditutup dengan pintu batu, roh Yesus bangun dan meninggalkan tubuhNya (Yohanes 19:39; Yohanes 20:6-9).
(Mengenal Rangkaian Perayaan Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, hingga Minggu Paskah)
3. Kemana Yesus pergi dan apa yang dilakukanNya diantara Jumat Agung dan Minggu Paskah? Dia tidak berada di bumi, tetapi berada bersama dengan orang-orang di neraka, dengan orang-orang yang telah menolak rencana Penyelamatan Tuhan.
Dia ada disana untuk mengajarkan Injil, memberitahu siapa Dia sebenarnya, dan tetap bekerja untuk Kerajaan Allah.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang hal ini, silakan baca Efesus 4:7-9, Roma 4:11, Mazmur 139:7-8, dan Matius 12:38-40.
4. Mengapa Yesus melakukan hal tersebut, padahal orang-orang itu sudah lenyap? Mungkin karena orang-orang tersebut juga berhak untuk mengetahui siapa Yesus sebenarnya dan apa yang tidak bisa mereka dapatkan karena mereka tidak bertobat dan tidak mau percaya.
Alkitab menyatakan bahwa, “Setiap lutut akan berlutut, dan setiap lidah akan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan” (Roma 14:11). Sepertinya hal ini juga berlaku bagi orang-orang yang sudah mati.

Makna Sabtu Suci, dalam sejarahnya sampai sekarang bisa diketahui sebagai berikut:
- Poin yang terpenting adalah Yesus tetap bekerja pada Sabtu Suci; Jumat Agung sudah terlewati, Minggu Paskah sedang dinantikan, dan Yesus bekerja di antara kedua hari tersebut. Dan inilah yang dilakukanNya dalam hidup kita; bekerja, dan selalu bekerja untuk kita.
- Saat kita menemui kesulitan atau cobaan, kita bisa saja berpikir dari waktu ke waktu bahwa Tuhan telah meninggalkan kita atau Tuhan tidak mau menolong kita lagi. Tetapi kita harus terus berdoa agar Tuhan menyertai dan menguatkan kita dalam setiap cobaan yang kita alami.
- Ketika Sabtu Suci datang pada masa Prapaskah tahun ini, kita bisa menggunakan sebagian waktu di hari tersebut untuk merenung, bersyukur kepadaNya untuk pekerjaan yang telah dilakukanNya untuk kita; hasilnya (perubahan dalam hidup kita) mungkin belum dapat kita lihat dan nikmati sekarang, tetapi hasil tersebut sedang disempurnakan sementara kita menunggu (Mazmur 121:1-3).
- Selain itu, selama kita menunggu hasil yang sempurna tersebut, kita seharusnya tetap bekerja dan tidak berpangku tangan, sama seperti Yesus yang tetap bekerja untuk kita. Kita tidak boleh menyerah begitu saja pada cobaan yang terjadi.
Yuk follow Instagram TribunJatim.com