Kisah Para Pemeran Pengganti Adegan Panas Film Era '90-an, Sudah Disebut 'Tak Guna', Honornya Segini
Konon filmnya itu dibuat dua versi: untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Nah, yang untuk luar negeri, adegannya lebih 'panas'.
10 Foto Maria Selena yang Berhasil Taklukkan Hati Kevin Sanjaya, Cantik dan Suka Hal Berbau Ekstrem!
Menurut Nilam, ia kemudian banyak mendapat telepon dari para pria iseng.
"Karena pemberitaan itu, banyak yang menelepon saya untuk mengajak tidur. Bahkan ada yang menawarkan rumah segala. Memangnya saya ini perempuan murahan? Dibayar semilyar pun, saya tak sudi karena jalannya sudah jelas tidak benar!"
Tapi kenapa mau jadi stand-in?
"Kalau mau jujur, sebenarnya stand-in tak ada gunanya. Sudah capek-capek memerankan adegan, wajah kita tetap tak nampak. Apalagi berharap nama kita ditulis di poster film. Padahal saya juga ingin menonjol."
Dulu Pernikahan Dininya Hanya Bertahan 2 Tahun, Kini Artis Ini Harmonis 9 Tahun dengan Pria Lain
Kalaupun Nilam tetap menjalani profesi itu, "Karena honornya bisa tiga kali lebih besar dibanding kalau saya menerima peran-peran kecil. Dan saya juga berpikir, adegan itu toh bukan untuk konsumsi dalam negeri. Jadi, saya terima saja."
Hanya sekarang ini, "Saya sudah jera. Hasilnya tak seberapa, sakit hatinya lama sekali."
Dulu Diejek Ikan Paus, Transformasi Penampilan Wanita Ini Bikin Melongo, Rahasianya Tak Disangka
Honor Besar
Lain lagi cerita Rosma yang pernah menggantikan Suzana dalam 'Santet' dan Wenny Rosalina di 'Jaringan Terlarang'.
"Saya mau jadi stand-in, supaya bisa dekat dengan orang film saja. Buat figuran seperti kami, kalau tak berani berakting mana bisa terkenal?"
Harapannya yang lain, jika sudah menjalin hubungan baik dengan orang film, tawaran syuting akan terus mengalir.
Adegan panas baginya, bukan hal aneh lagi.
Karena itu, ia tak keberatan kendati adegan yang ditawarkan, seputar buka dada dan paha.
3 Tahun Pasca Olga Syahputra Meninggal, Kehidupan Mak Vera Asistennya Berubah, Jualan Cumi dan Bakso
"Kali aja nanti bisa setenar Enny Beatrice, Meriam Bellina atau Yati Octavia. Mereka kan terkenal karena keberaniannya berakting," ungkap Rosma yang sudah main di 9 film.
Ia sadar, kemolekan tubuhnya saat ini memegang peranan penting.
"Makanya saya rajin senam dan minum jamu."
Alasan lain kesediaannya menjadi stand-in, adalah honor yang cukup besar, sekitar Rp 300 ribu.
"Kalau jadi figuran, paling dapatnya Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Kalau perannya lumayan, dibayar Rp 75 ribu."
Bukan Uang Rp 1 M, Terkuak Motif Melly Bradley Bongkar Identitas Lucinta Luna, Hanya Minta Ini
Lagi pula, tambahnya, pengambilan adegan dilakukan dengan rapi.
“Tubuh saya hanya terlihat bagian belakangnya saja. Ditambah lagi, syuting dilakukan di tempat tertutup. Cuma kru film yang hadir."
Kendati honornya lumayan besar, Rosma tak terlalu menyukai pekerjaan sebagai stand-in.
"Soalnya wajah tak terlihat, cuma badan doang. Orang mana tahu kita main di film itu."
Air Buangan AC Jangan Langsung Disingkirkan, Ternyata Ini 5 Manfaatnya yang Tak Terbayangkan
Tak Guna
Sementara pendatang baru yang cukup berani, Lela Anggraini, tak pernah mau menggunakan pemeran pengganti untuk beradegan panas.
Bicara soal stand-in, ia berkomentar, "Itu termasuk pekerjaan berani malu kok. Cari uang hanya sekadar mengandalkan tubuh. Biasanya yang memanfaatkan mereka adalah film-film tak berbobot, sekadar barang dagangan."
Dan sebetulnya, lanjut Lela, "Kalau orang film mau bicara jujur, adegan panas tak ada gunanya karena pasti disensor."
Ramai Soal Transgender, Aby Respati Teman Millendaru Beri Respon Menohok, Buat Lucinta Luna?
Tidak semua artis film menghendaki perannya digantikan stand-in.
Misalnya, Lina Budiarti.
Menurut sang suami, Budiyanto, "Saya tak pernah mengizinkan Lina memakai stand-in meski untuk adegan tergolong panas."
Alasannya, para stand-in sering lepas kontrol, jadilah mereka melakukan adegan lebih berani dibanding jika dimainkan sendiri oleh si pemeran yang digantikan.
Disebut Artis yang Pernah Jadi Korban Lucinta Luna, YouTuber Ini Diserbu Netter Gegara Inisial H
"Mereka kan tidak punya risiko, selain ditonton kru film. Nah, kalau si artisnya sendiri pasti akan berpikir lebih jauh, bagaimana kalau film itu lolos sensor. Bagaimana nanti tanggapan penonton yang hanya tahu, si artislah yang memerankan adegan itu."
Menurut Budiyanto, stand-in pasti digunakan si pemeran sesungguhnya, karena ia memiliki cacat fisik, bagian-bagian tertentu tubuhnya sudah kendur atau tak proporsional.
"Nah, istri saya badannya masih padat, berisi dan proporsional. Jadi untuk apa ia pakai stand-in?"
Begini Sosok Wulan Mayangsari Semasa Hidup, Mantan Backing Vocal Opick Hingga Keguguran 2 Kali
Artikel ini pernah terbit di Tabloid Nova No. 106/III 4 Maret 1990 dengan judul Kisah Pemeran Pengganti Adegan Panas: Kalau Tak Berani, Mana Bisa Terkenal?
