7 Fakta Kecelakaan Kereta Api Sancaka, Terungkap Nasib Istri Masinis Usai Suaminya Meninggal
Berikut ini 7 fakta terbaru kecelakaan kereta api Sancaka. Terungkap juga nasib sang istri usai suaminya tewas
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah peristiwa mengejutkan masyarakat baru-baru ini.
Kereta Api Sancaka rute Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan nahas di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (6/4/2018).
Dirangkum dari Surya, TribunJatim.com dan Kompas.com, berikut detik-detik kejadiannya:
Baca: Kena Semprot Media Rusia Usai Sindir Fadli Zon, Pendidikan Tsamara Amany Akhirnya Terungkap
1. Menabrak truk trailer
Kereta Api Sancaka mengalami tabrakan dengan truk trailer di perlintasan tak terjaga di KM 215+8.
Perlintasan tersebut berada di antara Satasiun Kedungbanteng-Walikukun, Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB.
Manager Humas Daop 7 Madiun, Supriyanto ketika dikonfirmasi mengatakan kereta menabrak truk trailer.
"Ya benar, terjadi tabrakan di perlintasan tak terjaga di KM 215+8," kata Supriyanto.
Kapolres Ngawi, AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, truk tersebut usai mengangkut bantalan rel kereta api.
Akibat tabrakan itu lokomotif kereta keluar dari rel.
Baca: Dulu Berhijab, Artis Seksi Ini Disebut Pernah Jadi PSK, Jangan Kaget Tahu Sosok dan Pengakuannya
2. Kereta melaju ke arah Surabaya
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, AKP Rukimin menyebutkan, tabrakan Kereta Api Sancaka bermula saat kereta tujuan Yogyakarta-Surabaya itu melaju ke arah Surabaya.
"Sesampainya di lokasi kejadian melintas truk trailer di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi," jelas Rukimin kepada Kompas.com, Jumat (6/4/2018) malam.
"Karena jarak yang sudah dekat, terjadi tabrak samping kanan KA Sancaka dengan depan kendaraan truk trailer," jelas Rukimin kepada Kompas.com, Jumat (6/4/2018) malam.
Akibat tabrakan itu, lokomotif Kereta Api Sancaka terguling ke sebelah kiri dan menabrak mobil Avanza hingga beberapa meter dari lokasi kejadian.
Sedangkan gerbong belakang kereta api anjlok.
Baca: Suami Kerja, Istri Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas
3. Lokomotif dan gerbong kereta terlempar
Akibat tabrakan ini, lokomotif dan gerbong kereta terlempar dari rel.
Akibat kecelakaan itu, untuk sementara waktu jalur belum bisa dilewati.
KA dari arah Madiun menuju Jakarta/Bandung diputar kembali ke arah Surabaya, dan selanjutnya melalui jalur Utara.
Kecelakaan diketahui 10 menit sebelum kereta api tiba di Stasiun Ngawi.
Baca: Suami Kerja, Wanita Ini Malah Ngamar Sama Pria Lain, Semuanya Terungkap Lewat Tisu dan Kondom Bekas
4. Masinis tewas
Masinis kereta api bernama Mustofa (30) menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan KA Sancaka.
Tubuh Mustofapun berhasil dievakuasi beberapa jam kemudian setelah kecelakaan.
Mustofa merupakan warga Desa Sumber Bening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.
Korban yang terhimpit lokomotif kereta yang terbalik berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.30 WIB oleh petugas dari PT KAI.
"Tadi sekitar pukul 22.30 WIB kami berhasil mengevakuasi korban yang meninggal dunia, yakni masinis bernama Mustofa," kata Manager Humas Daop 7 Madiun, Supriyanto, saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (6/4/2018).
Sementara itu, informasi terakhir menyebutkan, satu pekerja proyek double track jalur kereta api juga dilaporkan tewas.
Namun, identitasnya masih belum diketahui.
Sedangkan asisten masinis, Hendra Wahyudi mengalami luka berat.
Untuk pengemudi truk trailer yang bertabrakan dengan kereta Sancaka, dalam kondisi baik.
"Sopirnya masih hidup," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, AKP Rukimin.
Baca: Heboh, Disebut Tuan Guru Bajang Kerahkan 20 Bus Untuk Aksi 212, Jawaban Menteri Susi Dipuji Netizen
5. Nasib penumpang
Manager Humas PT KAI Daop 7, Supriyanto mengatakan informasi sementara tidak ada korban jiwa dari penumpang kereta tersebut.
Pasca kecelakaan, penumpang dinaikkan bus menuju tujuan.
Pada Sabtu (7/4/2018) sekitar pukul 04.24 WIB, rombongan pertama penumpang KA Sancaka tiba di Stasiun Gubeng Surabaya dengan menggunakan mini bus berwarna oranye.
Rombongan pertama berjumlah 13 orang.
Ia menambahkan, kereta yang berbalik arah lewat jalur utara lantaran tidak bisa melewati jalur yakni Gajayana, Bangunkarta, Bima, Turangga, dan Mutiara Selatan.
Baca: Dulu Berhijab, Artis Seksi Ini Disebut Pernah Jadi PSK, Jangan Kaget Tahu Sosok dan Pengakuannya
6. Evakuasi diselesaikan hari ini
PT KAI Daop 7 menargetkan evakuasi lokomotif yang terguling dan kereta anjlok dari rel akan selesai hari ini, Sabtu (7/4/2018).
Dengan demikian, jalur kereta diperkirakan normal sore nanti.
"KAI Daop 7 Madiun sampai pagi ini masih melakukan evakuasi kereta eks kecelakaan KA Sancaka di kilometer 215+8 antara stasiun Kedungbanteng-Walikukun, Mantingan, Kabupaten Ngawi," ujar Manager Humas PT KAI Daop 7, Supriyanto, Sabtu ( 7/4/2018) pagi dikutip dari Kompas.com.
Supriyanto mengatakan, kereta yang anjlok disingkirkan dengan menggunakan alat berat crane.
Dengan demikian, diharapkan hari ini jalur tersebut bisa segera dapat dilewati perjalanan kereta api, meski dengan kecepatan terbatas.
"Prinsipnya, prioritas kami adalah memulihkan jalur KA agar bisa segera dilewati. Kami harapkan hari ini bisa terealisasi. Dengan demikikan, diharapkan perjalanan kereta nanti sore sudah normal dan tidak memutar ke Surabaya lagi. Kami dari KAI meminta maaf kepada masyarakat pengguna jasa KA yang terganggu perjalanannya," kata Supriyanto.
Pada evakuasi semalam, lanjut Supriyanto, dua kereta eksekutif, empat kereta ekonomi, dan satu kereta makan sudah ditarik ke Stasiun Kedung Banteng.
"Pagi ini tiga kereta dan lokomotif akan disingkirkan dulu di sisi rel, dengan posisi yang aman," ucapnya.
7. Nasib sang istri
Pemakaman Mustofa (29) masinis KA Sancaka yang meninggal saat terjadi kecelakaan di km 215+8 antara stasiun Kedungbanteng - Walikukun, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jumat (6/4/2018) malam, berlangsung mengharukan.
Mustofa dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Wates Desa Sumber Bening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tepat di samping rumahnya, Sabtu (7/4/2018) siang sekitat pukul 14.00 WIB.
Ratusan pegawai KAI Daop 7 yang ikut mengantar almahrum hingga liang lahat, tak mampu menahan kesedihan atas kepergian rekan kerja mereka.
Beberapa pegawai bahkan tak kuat menahan air mata
Duka mendalam juga tampak dirasakan istri almarhum Dian Kartika Sari Utami (27).
Ibu satu anak ini tampak lebih tegar usai suaminya disalatkan.
Sambil menggendong putrinya, Aulil Fatimah Az Zahra (4), menuju pemakaman, Dian tampak berdoa dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, putrinya yang masih polos, tidak mengetahui ayahnya telah pergi untuk selamanya.
Direktur Utama PT KAI, Edy Sukomoro juga tampak hadir dalam acara pemakaman. Edy memimpin langsung upacara pemakaman yang dilakukan di rumah almarhum.
Ditemui usai pemakaman, Edy mengatakan atas jasa almarhum yang gugur dalam tugasnya, PT KAI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum.
PT KAI juga mengangkat istri almarhum sebagai karyawan PT KAI.
"Saya dan direksi sudah memutuskan istrinya akan diproses menjadi pegawai kereta api langsung. Jadi hubungan PT kai dengan keluarga ini tidak terputus," katanya.
Tidak hanya itu saja, nama Mustofa akan dikenang dengan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun.
Dengan demikian jasa Mustofa selama mengabdi di PT KAI akan selalu dikenang.
"Mustofa sudah kami anggap sebagai pahlawan di kalangan keluarga besar kereta api. Kami akan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun bagi saudara Mustofa," katanya.
Ayah almarhum, Sadino (58) mengaku berterimakasih kepada Pt KAI yang telah memberikan perhatian kepada keluarganya.
Ia sudah ikhlas dan merelakan putra ketiganya.
Ayah tiga anak ini juga berterimakasih kepada PT KAI yang telah memberikan pekerjaan kepada istri almarhum.
"Saya mengucapkan terimakasih," katanya.
Sadino yang masih tampak bersedih mengatakan, sebelum menikah dengan putranya, menantunya juga bekerja di PT KAI sebagai pramugari.
Setelah menikah dan memiliki anak, almarhum meminta istrinya untuk berhenti dari pekerjaanya dan mengurus anak di rumah.
"Dulu juga pernah kerja di PT KAI, jadi pramugari. Tetapi mengundurkan diri karena menikah dan punya anak," katanya.
Diberitakan sebelumnya, KA Sancaka yang dikemudikan Mustofa (29) mengalami kecelakaan di km 215+8 antara stasiun Kedungbanteng - Walikukun, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi setelah menabrak truk trailer yang melintas di perlintasan tak berpalang, Jumat (6/4/2018) malam. (rbp)