Kenaikan PBB Mencekik, Massa Aktivis Lamongan Demo Kantor Bapenda
Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lamongan digeruduk para aktivis dari berbagai elemen gara-gara PBB yang mencecik.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Mereka minta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Dispenda) Heri Pranoto menemui pengunjuk rasa di pintu gerbang kantor.
Heri tidak hanya turun dari lantai dua tempatnya berkantor untuk menemui massa pengunjuk rasa.
Dia bahkan mengajak lima orang perwakilan untuk berdialog masuk ke ruang kerjanya.
Di ruangan Heri, lima perwakilan ini kembali menyuarakan keberatan masyarakat akan kenaikan PBB.
"Ada dana Rp 1 miliar untuk survey, tapi hasilnya pendataannya tidak riil. Ini bukti survey dan pendataan yang asal-asalan," kata Ibu.
Perwakilan massa minta data pemenang tender Rp 1 miliar untuk survey. "Ini harus dimintai pertanggungjawaban," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Dispenda), Heri Pranoto menjelaskan, masyarakat yang merasa keberayan bisa komplin melalui prosedur yang ada.
"Lurah atau kades bisa proaktif menerima komplin dari masyarakat," ungkapnya.
Sensasi Ngopi di Warkop Lamongan Sambil Berselancar Dengan Virtual Reality
Usai Gadaikan Mobil Rental Murah Meriah, Pria Surabaya ini Malah Jalan Kaki di Sekitar Kantor Polisi
Siapapun yang mengajukan keberatan akan ditindak lanjuti dengan survey di lapangan.
Menyinggung dana Rp 1 miliar untuk survey dan pendataan, Heri memastikan itu sebelum menjabat sebagai Kepala Bapenda.
Perwakilan akhirnya menuntut ingin tahu siapa pelaksana atau pemenang tander Rp 1 miliar itu.
Tidak puas dengan jawaban Kepala Bapenda, massa melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD dan pemkab. Di tempat ini massa mengusung persoalan yang sama. (Surya/Hanif Manshuri)