Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KH Kholilurrahman Wafat, Kiai Penyambung Isyarat Itu Tidak Mengenal Duniawi

Duka menyelimuti langit Kabupaten Bangkalan. Sosok kiai dengan keistimewaan kasyaf luar biasa, KH Kholilurrahman (Ra Lilur)

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Yoni Iskandar
Ahmad Faisol/Surya
Ribuan santri, alumni, dan masyarakat turut mengantarkan jenzah Ra Lilur ke komplek Pesarean Syaichona Cholil di Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Rabu (11/4/2018) 

Subur menceritakan, Ra Lilur pernah tertangkap jaring nelayan saat mencari ikan di perairan Desa Tengket Kecamatan Sepulu.

Baca: Memilukan, Bocah Kelas Dua SD di Jombang Sendirian Merawat Neneknya yang Renta

Nelayan mengira dapat ikan besar karena jaring terasa berat. Ternyata ada Ra Lilur di dalam jaring.

"Beliau sehat saat itu, bukan tenggelam di laut. Belakangan, nelayan itu sering mendapatkan banyak ikan," ujarnya.

Adapula karamah lainnya tentang seorang warga yang sowan ke Ra Lilur karena kehilangan sapinya. Warga tersebut berharap sapinya kembali.

Ra Lilur malah memberikan sebuah pil lalu menyuruhnya minum. Dalam perjalanan pulang, warga itu pun sakit perut dan berak di sungai.

Cerita itu diterima Surya ketika menemui Ra Bir Aly di kediamannya.

"Di sungai itulah, warga itu melihat sapi miliknya ditambatkan ke sebuah pohon," ungkap seorang pria yang berada di samping Ra Bir Aly.

Ra Bir Aly merupakan putra tunggal Ra Lilur. Ia menerima kabar bahwa abahnya telah meninggal dari H Mus, seorang santri yang selalu mendampingi Ra Lilur.

Ra Bir Aly yang malam itu tengah berada di Jakarta, lantas meminta kakak sepupunya, KH Imam Buchori Cholil untuk datang ke rumah Ra Lilur.

"Dua hari sebelum ke Jakarta, saya sempat menemui abah. Beliau sehat dan menemui sejumlah tamu," kenangnya.

Kondisi terakhir yang diterima Ra Bir Aly, almarhum berpamitan tidur dan meminta ke H Mus menyelimuti tubuhnya.

"Pukul 21.00 abah belum bangun, ketika 21.30 diperiksa, sudah meninggal," tuturnya.

Komunikasi dengan Ra Lilur, diakui Ra Bir tidak dilakukan secara langsung. Melainkan dengan isyarat-isyarat. Bahkan, Ra Lilur belakangan ini tidak pernah datang ke kediaman Bir Aly.

"Entah jika (datang) secara dzahir. Abah sudah sangat tidak mengenal duniawi. Tidak tahu harta benda apapun, abah sangat sederhana," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved