Kisah Nestapa Mbah Prenjak, Mengais Rejeki Obat Nyamuk di Trotoar sejak Muda Hingga Usia Renta
Nenek tua ini tetap berusaha mengais rejeki lewat obat nyamuk yang mengasapinya sejak muda.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
Obat nyamuk dagangannya ia jual Rp 7000 per bungkus. Ketika ditanya berapa pendapatan atau keuntungannya setiap hari dari berjualan obat nyamuk bakar, Warti enggan menyebutkan.
Warti yang juga dikenal dengan sebutan Mbah Prenjak ini mengaku tidak pernah menghitung berapa penghasilannya dari berjualan obat nyamuk setiap hari.
"Nggak pernah saya hitung," katanya.
Ia mengaku sengaja hanya memajang kardus kemasan obat nyamuk. Sementara isi atau obat nyamuk ia sembunyikan di dalam ember agar tidak dicuri orang.
Dia hanya mengeluarkan obat nyamuk dagangannya ketika ada pembeli yang serius ingin membeli. Sebab, Warti bercerita pernah pada suatu malam seluruh dagangannya dibawa kabur orang yang awalnya berpura-pura menjadi pembeli.
"Kalau dikeluarkan semua (obat nyamuk), nanti dibawa lari orang," katanya dalam bahasa Jawa.
Wanita yang tidak memiliki anak dan suami ini terpaksa berjualan meski usianya sudah di atas 80 tahun, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Warti mengaku lebih suka berjualan dibandingkan meminta-minta. Meski demikian, ada sejumlah orang yang datang hanya untuk sekadar memberi uang atau makanan.
Bahkan terkadang makanan pemberian dari orang ia bagi-bagikan karen terlalu banyak. "Kalau dibawa pulang juga tidak bisa dimakan," ucapnya.
Di usianya yang sudah tua, kondisi fisiknya pun sudh menurun. Maklum, setiap malam ia harus berjualan di pinggirjalan.
Tubuh basah kuyup akibat diguyur hujan pun kerap ia alami. Padahal setiap hari ia selalu membawa tiga buah payung untuk menutupi tubuh dan dagangannya ketika turun hujan.
Hidup Sendiri di Rumah yang Sempit.
Warti tinggal sendiri di rumah kecil memanjang di Jalan Ciliwung, Gang IV Kecmatan Taman, Kota Madiub.
Ditemui di rumahnya, Kamis (19/4/2018) Warti tampak menyiapkan barang-barang yang dia bawa berjualan nanti malam.
Rumahnya memanjang menyerupai lorong berukuran lebar sekitar dua meter dengan panjang sekitar sepuluh meter. Rumahnya terdiri dari kamar tempat tidur, dua kamar mandi dan dapur.