Kisah di Balik Suksesnya 'Es Kepal Milo', Omzet Rp 5 Juta Sehari hingga Penjual Berdiri 8 Jam
Es kepal milo menjadi bisnis kuliner yang sedang digandrungi akhir-akhir ini. Minuman manis yang satu ini menjadi viral di media sosial.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Edwin Fajerial
"Kalau es krim kan kayaknya jualan yang bakal diminati orang terus, ya. Tetapi, awalnya itu saya enggak pernah sekalipun kepikiran ini bakal viral. Saya cuma pikir, es krim, kan, enak, nanti setiap hari bisa sekalian jualan, bisa sekalian kasih es krim untuk anak saya, he-he-he," ujar Ariani di ruas Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).
2. Keluarkan modal Rp 9 Juta
Modal yang dikeluarkan Ariani untuk membeli merek es kepal Milo hanya Rp 9 juta.
Ariani menilai, harga tersebut jauh lebih murah ketimbang harus membeli merek dagang es lainnya dengan modal yang jauh lebih besar.
3. Berjualan di pinggir jalan

Ariani telah berjualan selama dua pekan. Dia lebih memilih berjualan di pinggir jalan karena merasa warga akan lebih tertarik membeli es tersebut dibandingkan dengan harus membuka tempat khusus semacam kafe.
Awalnya, Ariani buka mulai pukul 14.00 hingga 21.00 setiap harinya.
Di awal berjualan, Ariani terkejut melihat ramainya warga yang membeli es kepal miliknya.
4. Omzet Rp 5 Juta per hari
Awal berjualan, Ariani bisa menjual 300 sampai 500 cup es kepal Milo.
Adapun untuk harga es bervariasi, mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 12.000 tergantung ukuran dan tambahan topping yang digunakan.
Penjualan Ariani semakin laris ketika tiga hingga empat hari berjualan.
Seiring ramainya pembeli dia bisa menjual sekitar 700 cup es kepal Milo per hari.
Jam buka juga semakin lama, hingga pukul 23.00.
Bahan-bahan yang diperlukan juga semakin banyak.