Pilgub Jatim 2018
Dituding Manfaatkan PKH untuk Kampanye, Begini Kata Tim Pemenangan Khofifah-Emil
Paslon Pilgub Jatim nomor urut 1, Khofifah-Emil dituding telah menyalahgunakan PKH untuk menggaet suara warga Jatim. Tim Sukses pun langsung membantah
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Paslon Pilgub Jatim nomor urut 1, Khofifah Indar parawansa dan Emil Elestianto Dardak diterpa kabar kurang sedap.
Tim mereka dituding telah menyalahgunakan Program Keluarga Sejahtera (PKH) untuk menggaet suara warga Jatim.
Menanggapi hal itu, Koordinator Tim Hukum dan Advokasi Pemenangan Khofifah-Emil, Hady Mulyo Utomo menegaskan tak ada strategi pemenangan dengan memanfaatkan program di pemerintahan.
Hal itu disampaikan Hadi pada Surya, Rabu (25/4/2018), saat menanggapi adanya tudingan pelanggaran kampanye memanfaatkan PKH di Lamongan.
"Tentu dalam tim kami tidak bentuk strategi pemenangan dengan cara memanfaatkan menggunakan sarana kekuasaan di pemerintahan untuk pemenangan pilgub Jatim," kata Hadi.
Hadi menyebut, pihaknya mempersilakan Panwaslu Lamongan untuk membuktikan apakah hal tersebut benar dari tim paslon nomor urut 1.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, dari timses memang belum melakukan pengecekan.
Namun menurut Hadi, dalam konteks Pilkada segala sesuatu bisa bermata ganda.
Bisa jadi ini juga adalah strategi lawan untuk menjatuhkan paslon nomor urut 1.
Tidak selalu pelanggaran adalah dilakukan paslon yang bersangkutan, tapi bisa jadi strategi lawan untuk menjatuhkan.
"Karena bentuk pelanggaran dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah pusat yaitu PKH adalah bukan hal yang ringan. Ini serius, kita justru perlu klarifikasi balik, siapa yang ada di balik inisiasi kegiatan pembagian PKH di sana," tambah Hadi.
(Kecilnya Main di Boys Over Flowers, Saat Remaja Disebut Mirip Lee Jong Suk, Fotonya Bikin Meleleh!)
Hadi menegaskan bahwa tim mereka tidak pernah merapatkan apalagi mengimplementasikan strategi pemenngan yang melanggar aturan.
Tim Khofifah Emil ingin agar kemenangan bisa diraih dengan cara yang bermartabat.