Mahasiswa Madura Desak DPRD Jatim Gunakan Hak Interpelasi Untuk Tolak Impor Garam
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Madura (AMM) mendatangi Kantor DPRD Jawa Timur
lihat foto
Bahkan, sudah juga terdapat pabrikan garam yang mampu pemproduksi dengan kualitas NACL 99%.
“Tetapi, apakah aneka pangan, penyamakan kulit dan pengasinan ikan dapat digolongkan dalam garam industri?” tanya dia.
Menurut Mashud, praktik impor garam hanya upaya dari pelaku kartel garam untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.
Ia menerangkan, saat ini harga garam menyentuh angka USD 25-30 per MT.
Tapi dapat dijual dengan harga Rp 2000 per Kg.
Hal ini lah yang menyebabkan para kartel akan menggunakan segala cara. Bahkan dengan mengubah aturan sanksi dalam kebijakan.
“Dengan ini, kami merasa prihatin. Mungkinkah swasembada garam dapat dilakukan jika dalam menetapkan kebijakan dapat dimainkan,” tandasnya.
Sampai berita ini ditulis, TribunJatim.com masih belum mendapatkan konfirmasi dari DPRD Jatim.
