5 Fakta Rusuh di Mako Brimob, Polwan Juga Ikut Jadi Korban Perilaku Para Napi Teroris Pria
Berikut ini sejumlah fakta kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua. Terungkap aksi sadis para napi teroris.
Akun Instagram @krishnamurti_91 mengunggah foto dari Polwan Iptu Sulastri.
Iptu Sulastri merupakan satu dari sejumlah polisi yang disandra napi terorisme.
Menurut keterangan yang ditulis akun Kombes Krishna Murti tersebut, iptu Sulastri mengalami luka parah pada bagian mulut.
"Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis.
Baca: Mengenal Sosok Pelukis Belanda Terkenal yang Namanya Malah Jadi Kata Umpatan Melegenda di Surabaya
Para napi teroris bermental membunuh.. ..
Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2...
Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..???#kamibersamapolri #kmupdates"
Baca: Dishub Siapkan 560 Bus untuk Angkut 64.900 Pemudik Gratis, Mau?
Baca: VIDEO: Kunjungi Suami, Istri Selundupkan Pil Koplo ke Dalam Perut Cumi, Bikin Geleng-geleng Kepala
5. Terdengar suara baku tembak
Terdengar suara ledakan dan tembakan di Kompleks Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 07.18.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, suara ledakan dan baku tembak terdengar dari arah Direktorat Polisi Satwa Korshabara Baharkam Polri.
Suara ledakan terdengar berdentum dengan keras sebanyak dua kali. Ledakan itu menggetarkan tanah.
Baca: Arema FC Jadikan Kemenangan Atas PSBK Blitar Sebagai Tolok Ukur Tim Hadapi PSM Makassar
Setelah itu, tak berselang lama terdengar suara baku tembak.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengungkapkan bahwa insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.
Baca: Akan Menikah Oktober 2018, Minhwan FTISLAND Blak-blakan Ungkap Kehamilan Yulhee Laboum
Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa. Ketika itu, pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.
Akibat insiden tersebut, lima polisi gugur dan satu narapidana tewas. Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.